Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/10/2013, 10:36 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

KOMPAS.com - Nama Toton, Bai Soemarlono dan Joseph Lim, Tex Saverio, Priyo Oktaviano, dan Oscar Lawalata di dunia fashion memang sudah tak asing lagi. Mereka semua memiliki karakter busana yang berbeda satu sama lain. Tetapi kelimanya memiliki kesamaan dalam hal menjunjung tinggi teknik craftmanship dan detail yang tinggi.

Dalam show penutupan Jakarta Fashion Week 2014, Jumat (25/10/2013) lalu kelimanya disatukan dalam satu panggung Dewi Fashion Knight (DFK), "Tale of The Goodess". Para desainer terpilih ini mengintrepretasikan pengertian "dewi" sebagai sosok wanita modern dari sudut pandang kreatifitas personal masing-masing.

Tahun ini merupakan tahun pertama Bai Soemarlono dan Joseph Lim dari Populo Batik untuk ikut bergabung dengan DFK. Seperti koleksi sebelumnya, Bai dan Joseph mendesain busana-busana batik dengan gaya yang lebih kasual dan modern. Populo menampilkan koleksi busana batik bermotif garis dan geometris. Mereka berdua selalu menggunakan batik tulis dan cap untuk semua koleksinya yang bersiluet paired one, celana panjang, gaun mini dan lainnya.

DFK tahun ini juga menggandeng Toton untuk menampilkan kreasinya. Kali ini ia mengambil tema The Sultan and The Mermaid Queen: Abyss. "Koleksi ini terinspirasi dari keindahan laut yang dipadukan dengan craftmanship bordir di busananya," jelas Toton saat konferensi pers DFK Jakarta Fashion Week 2014 di Senayan City, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Untuk koleksi ini Toton tampil sedikit berbeda, ia banyak menggunakan potongan asimetris, ruffles, rok gaun transparan yang romantis dan seksi. Warna-warnanya sendiri mencerminkan warna laut dalam dengan ekosistem di dalamnya.

Desainer lain yang mengeksplor keindahan dan kecantikan perempuan adalah Oscar Lawalata. Oscar mengambil tema My Name is Andromeda. Sesuai temanya, ia banyak menghadirkan busana-busana dengan warna yang ada di luar angkasa, misalnya hitam, biru, oranye, kuning, merah dan lainnya. Koleksinya ini seakan merayakan elegansi sekat-sekat karakter dan intelektual perempuan dalam tiap garis desainnya yang geometris dan melayang.

Ia menggunakan reka patchwork, teknik moulage (draping atau membuat lipatan-lipatan kain) dari bahan tenunan serat wol dan viscose serta sutera hitam. Gaun-gaun ini dibuat dengan leher dan punggung yang rendah serta menonjolkan lekuk tubuh perempuan yang indah.

Koleksi Priyo Oktaviano tak kalah memukau. Dalam koleksi yang bertema Galore atau kemegahan, ini Priyo menghadirkan koleksi busana yang mewah dan bergaya Perancis. "Koleksi ini terinspirasi dari istana Chateau de Versailles yang dibangun dengan gaya arsitektur french baroque," ungkap Priyo.

Istana super mewah ini menyimpan furniture dan karya seni yang indah, dan inilah yang menjadi kerangka utama desainer berkacamata ini untuk membuat karya-karyanya. Hebatnya, ia memadukan inspirasi internasionalnya dengan kain tenun tapis Lampung yang berhiaskan benang emas.

Siluet yang dihadirkannya menggambarkan kegagahan, kuat dan androgini seperti layaknya seragam perang Napoleon Bonaparte. Ia juga menghadirkan siluet busana yang bervolume tegas dan teknik patchwork.

Sama seperti Priyo yang meluncurkan koleksi couture-nya, Tex Saverio juga menghadirkan koleksi couture-nya. Terinspirasi dari sosok dewi, kali ini Tex menghadirkan tema Exoskeleton yang berkonsep sebagai pelindung. "Dalam koleksi ini, saya mencoba menghadirkan dan mengeksplorasi teknik dan teknik baru dalam dunia fashion yaitu teknik tiga dimensi," jelas Tex.

Untuk koleksi 3D ini, ia memadukan berbagai macam bahan seperti mesh metal yang identik dengan jubah perang dan dipadukan dengan bahan beludru, chain mail yang direkonstruksi membentuk korset dan dipadu dengan rangka filamen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com