Bukti Cinta Obin pada Kain Nusantara

Di ajang Jakarta Fashion Week 2014 yang berakhir pekan lalu, Obin kembali menampilkan koleksi kain dan busana terbarunya. Dalam pagelaran yang bertajuk "Indonesia Memanggil" itu, pemilik Bin House ini menampilkan kain-kain yang hampir 80 persennya dikerjakan dengan tangan.

Kain-kain yang ditampilkan Obin tentu saja sangat istimewa. Selain teknik yang rumit dan membutuhkan riset mendalam, pembuatan selembar kain yang  dimulai dari pilihan serat yang dibuat menjadi pintalan benang, kemudian ditenun menjadi kain tenun, dan akhirnya diberi ragam hias batik, butuh waktu sampai beberapa bulan.

Obin yang lebih suka dipanggil sebagai tukang kain ini mengatakan bahwa dari selembar kain terdapat kerja keras ribuan pengrajin Indonesia. "Bukan cuma kain, bahkan kancingnya pun dikerjakan dengan tangan. Karena itu jangan tanya mengapa harganya relatif mahal," ujarnya dalam konferensi pers seusai show.

Ia mengatakan, setiap kain dibuat dengan tangan, melalui proses manusiawi yang alamiah. Ada sesuatu yang sulit dirasakan dalam sebuah kain yang dibuat sepenuhnya oleh mesin. Tak heran ketika ditanya ada berapa motif yang sudah dia pakai, baginya pertanyaan itu hanya cocok ditanyakan oleh kain yang dihasilkan mesin pabrik.

Pada koleksi kali ini, Obin yang berkolaborasi dengan Wita, desainer mode di Bin House, banyak menampilkan busana berbahan batik, tenun, juga ikat, dengan gaya street wear. Memakai pakaian bernuansa tradisional juga bisa dengan cara sangat kasual. Hal itu ditunjukkan Obin dengan penampilan para model yang memakai sneakers.

Selain itu Obin juga menampilkan kreasi busana klasik yakni model kutu baru dan juga kebaya encim dengan warna-warna cerah. Kebaya-kebaya itu tampil apik dengan padanan selendang berwarna terang.

Di sekuen terakhir, para model tampil ke atas panggung dengan membawa kain-kain Obin yang berkibar-kibar. Obin pun keluar membawa untaian bunga melati yang ia kalungkan ke pundak Pia Alisjahbana yang dianggap sangat mendukung dunia fashion Indonesia.