Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Negosiasi Gaji Saat "Digoda" oleh Perusahaan Kompetitor

Kompas.com - 04/12/2013, 19:00 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis

Sumber


KOMPAS.com
— Dalam dunia kerja dikenal istilah “dibajak”, atau lebih populer dikenal dengan sebutan “hijacked”. Umumnya ketika seorang karyawan dibajak oleh perusahaan kompetitor, mereka pasti menawarkan gaji yang besar dengan segala bentuk fasilitas yang lebih baik. Namun, bukan berarti Anda serta-merta langsung setuju, sebaliknya, Anda harus pandai bernegosiasi.

Bila perusahaan lain atau kompetitor tertarik untuk mempekerjakan Anda, ini menandakan Anda memiliki potensi cemerlang, serta kadar loyalitas yang membuat mereka tertantang hingga berani merekrut Anda.

Supaya tidak menyesal di tengah jalan, Anda harus mengerahkan kemampuan bernegosiasi terhadap perusahaan kompetitor tersebut. Begini caranya:

Mulailah dengan “harga tinggi”

Sebuah studi mengungkapkan, apabila karyawan yang telah memiliki pengalaman kerja sebelumnya meminta gaji dengan nominal tinggi, lebih kurang dua kali lipat dari gaji sebelumnya, justru akan membuat negosiasi gaji berakhir dengan nominal yang tinggi pula.

Namun, ada baiknya terlebih dahulu melakukan riset mengenai jumlah standar gaji untuk posisi yang ditawarkan tersebut. Tujuannya, agar angka yang Anda kemukakan tidak melampaui standardisasi perusahaan.

Menolak kompromi adalah wajar

Namanya juga sebagai pihak yang ditawarkan, wajar jikalau Anda menolak kompromi bila dirasa penawaran dari mereka tidak memenuhi ekspektasi. Apabila sebelumnya Anda telah mendapatkan informasi mengenai standar gaji di perusahaan tersebut, dan ternyata tak berbeda jauh dari yang Anda terima. Sebab, menurut Dona Dezube, penulis artikel 10 Questions to Ask When Negotiating Salary, Monster Finance Careers Expert, mengatakan, "Jika Anda terlalu berkompromi, hasilnya akan tertebak, dan Anda malah akan mendapatkan sedikit uang."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com