Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Mengatur Makanan Bayi agar Lebih Bervariasi

Kompas.com - 01/05/2014, 10:01 WIB
KOMPAS.com — Setelah selesai ASI eksklusif enam bulan, bayi mulai dikenalkan dengan MPASI. Supaya bayi tidak bosan sekaligus belajar mengenalkan beragam rasa, variasikan menunya.

Berikut panduannya:
* Variasi itu bisa berupa bubur saring ayam, bubur saring bayam, bubur saring ikan.
* Pada prinsipnya, bayi belum mengenal rasa enak atau tidak enak seperti selera orang dewasa. Jadi, tidak perlu menambahkan garam atau penguat rasa apa pun.
* Pilih sayuran dan bahan lainnya yang masih segar. Bila memungkinkan, bahan organik lebih baik. Sayuran segar akan membuat makanan terasa sedap.
* Jangan menyimpan bahan untuk makanan bayi terlalu banyak di lemari es karena akan berkurang kesegarannya. Kalau bisa, setiap hari bahan makanannya baru. Itu lebih baik.
* Saat ini ada alat bernama slow cooker. Alat ini sangat membantu ibu bekerja dalam mempersiapkan MPASI untuk bayinya. Masukkan semua bahan yang dibutuhkan, tak perlu ditunggu, bisa ditinggal untuk melakukan aktivitas lain. Masakan akan matang sendiri, seperti proses menanak nasi dengan rice cooker.
* ASI bisa dicampurkan untuk MPASI. Caranya, perah ASI dan siapkan bahan-bahan yang akan diolah.
* ASI stok yang telah disimpan di lemari pendingin juga bisa digunakan sebagai campuran MPASI. Gunakan ASI yang tanggal penyimpanan yang paling awal.
* Beberapa bahan yang bisa diolah bersama ASI, seperti pisang. Caranya, lumatkan, lalu campur dengan ASI, saring dengan saringan kawat.
* Untuk bahan yang harus dikukus dulu, misalnya ubi merah, brokoli, atau wortel, setelah dikukus, haluskan dengan blender. Tunggu sampai agak dingin, baru tambahkan ASI.
* MPASI ini harus sekali makan habis. Jadi, jangan mengolah terlalu banyak. Nanti kalau waktunya makan, olah lagi yang baru sehingga MPASI selalu fresh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com