Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2015, 14:43 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com – Namanya memang tak lepas dari popularitas sang ayah, Chairul Tanjung. Tapi, ia punya kisah sukses tersendiri yang diraihnya di usia muda.

Ya, Putri Indah Sari Tanjung, adalah sosok yang dikenal sebagai salah satu entrepreneur muda sukses di Indonesia. Umurnya belum genap 20 tahun, namun ia telah berhasil mendirikan sebuah event organizer (EO) yang diberi nama Creative Corner.

Melalui EO itu Putri mengaku ingin menginspirasi lebih banyak generasi muda yang menjadi enterpreneur di ranah creative industry. Karena targetnya generasi muda, ia pun mengemas setiap event menjadi sekreatif dan sekasual mungkin agar lebih menarik. Tak heran, di setiap kegiatan Creativepreneur Corner kerap menarik ribuan peserta yang mayoritas adalah anak-anak muda.

"Tentu, tak ada jalan yang mudah. Untuk membuat acara ini berhasil, saya dan tim sempat ditolak oleh belasan sponsor. Dianggap memiliki ide aneh. Tapi begitulah, kita harus berusaha karena tak ada sesuatu yang mudah,” ujarnya.

Ditolak oleh sponsor ternyata tak membuatnya patah arang. Putri bersama tim tetap menyusuri jalan ibukota, bahkan dengan menggunakan jasa layanan taksi agar dapat menjangkau banyak tempat yang menjadi targetnya. Lelah karena macet tentu saja, padahal kepastian diterima sponsor pun masih berada dalam angan.

"Sering juga pulang malam karena cari sponsor, tapi saya tidak khawatir. Saat ini sudah ada aplikasi untuk jasa pelayanan taksi yang tracking-nya terbaca. Supirnya pun diseleksi ketat,” tambahnya.

Putri kemudian teringat masa kecilnya. Terlahir sebagai anak dari pengusaha besar tak membuat keinginannya selalu dituruti oleh sang Ayah. Sejak kecil ia dididik bahwa segala hal di dunia ini tak pernah instan. Ayahnya berpesan, kesuksesan bukan buat orang-orang yang gampang menyerah. Lelah karena sering pulang sampai larut malam pun bukan lagi jadi masalah.

"Tak peduli siapa, setiap anak punya hak untuk sukses. Maka, kita semua punya hak yang sama juga untuk bermimpi," ujarnya mengutip pesan sang Ayah.

Kini, ia cukup berbangga. Di usia muda seperti ini, Putri sudah tidak meminta uang jajan atau tambahan dari orang tuanya lagi.

Tergerak untuk membantu

Kini, Putri makin keranjingan berbagi kisah suksesnya. Kesibukannya terus bertambah. Tak hanya menangani EO, ia juga sering diundang sebagai pembicara di banyak tempat. Menariknya, walau belum mencicipi bangku kuliah, belakangan ia sering diundang menjadi dosen tamu di beberapa perguruan tinggi ternama di Tanah Air.

Suatu hari, di tengah kesibukannya berkeliling Indonesia untuk berbagi dan menularkan semangat wirausaha, Putri menemukan sebuah sekolah yang mencuri perhatiannya hingga kini. Sekolah itu adalah SMA Selamat Pagi Indonesia yang terletak di Kota Batu, Malang.

Sekolah ini berbasis asrama yang menjadi wadah bagi para remaja yang termasuk kurang mampu secara finansial. Tak hanya bebas biaya selama menjalani pendidikan, SMA Selamat Pagi Indonesia ini juga memberikan biaya hidup sehari-hari untuk para siswa yang belajar di sini.

"Sekolah ini beda dari sekolah lain, apalagi jaman sekarang banyak sekolah yang malah komersil hanya mau menerima murid dari kalangan atas aja. Oleh karena itu aku mendukung sekolah ini," tukar Putri.

Lebih lanjut, Putri menjelaskan, sekolah tersebut ingin menjadi wadah bagi anak-anak muda Indonesia yang berpotensi, tetapi tidak mampu untuk menggapainya. Untuk menumbuhkan potensi jiwa enterpreneur muda pada para siswanya, SMA SPI ini pun memberikan mata pelajaran wirausaha dan wawasan finansial dengan menggunakan pola pendidikan berbasis IT.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com