KOMPAS.com – Banyak hal dilakukan masyarakat urban untuk mengatasi kemacetan kota besar. Salah satunya menggunakan ojek sebagai moda transportasi utama. Selain efektif, ojek dianggap relevan dengan gaya hidup masyarakat Ibu Kota yang memiliki mobilitas tinggi.
Memang, meski ojek relatif efektif menembus kemacetan, ada saja kendalanya. Bahkan sebelum memutuskan memilih ojek, calon penumpang kerap dihantui sejumlah mitos. Mulai kebiasaan pengemudi yang mematok harga tinggi hingga masalah kelengkapan surat kendaraan.
Tentu, gampang-gampang susah menyiasatinya. Hingga calon penumpang harus jeli memilih pengemudi. Bila Anda termasuk pelanggan setia moda transportasi ini, simak tips berikut:
Bahaya Karena Sendirian
Kekhawatiran pertama menggunakan moda transportasi ini adalah keharusan Anda menjadi penumpang satu-satunya. Apa boleh buat, kendaraan beroda dua maksimal ditumpangi oleh dua orang. Keadaan ini membuat sejumlah calon penumpang gelisah akan bahaya.
Pada dasarnya, Anda tak perlu khawatir. Bahaya justru datang saat kendaraan beroda dua ini ditumpangi lebih dari dua orang. Selain ruang gerak menjadi sempit, beban kendaraan pun lebih berat. Efeknya, pengemudi akan kesulitan mengarahkan kendaraan.
Menggunakan “Jalan Tikus”
Kebiasaan pengemudi ojek menggunakan jalan pintas sebagai alternatif menembus macet terkadang menjadi ketakutan tersendiri bagi penumpang. Apalagi bila jalan tersebut belum familiar untuk Anda, atau sepi pengendara.
Maraknya berita kriminalitas yang terjadi di jalan sepi ikut mempengaruhi psikologis penumpang. Padahal, penumpang bisa memilih jalan yang ingin dilewati. Bila khawatir dengan keputusan pengemudi ojek menggunakan jalan pintas, Anda dapat memintanya melewati jalan utama.
Tawar-menawar yang “Alot”
Keharusan calon penumpang terlibat dalam transaksi tawar-menawar yang alot, sebelum menggunakan ojek, kerap menyebalkan. Terlebih jika mengingat kebiasaan pengendara ojek di kota besar yang menawarkan jasa dengan harga tinggi. Bila tak pintar menawar, siap-siap merogoh kocek dalam-dalam.
Cara mengatasi keadaan tersebut adalah bertanya pada teman yang sudah biasa menggunakan jasa ojek sebagai gambaran dan patokan harga.
Kondisi Kendaraan Buruk
Mitos terakhir adalah kondisi kendaraan jasa ojek yang buruk, plus ketidaklengkapan surat-surat. Sayangnya, keadaan yang satu ini kerap tak dapat terlihat dengan mata telanjang.
Sempitnya waktu untuk memilah pengemudi kerap menjadi kendala utama. Padahal, tak memilih pengemudi ojek secara tepat dapat merugikan Anda sebagai penumpang. Kemungkinan terburuk akibat ketidaklengkapan surat kendaraan dan kondisi buruk motor adalah ditilang polisi atau mogok di jalan.