Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Saat Pasangan Sakit Keras Tingkat Perceraian Meningkat?

Kompas.com - 10/08/2015, 15:00 WIB
Silvita Agmasari

Penulis


KOMPAS.com - Memang cukup terdengar miris, namun sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Journal of Health and Social Behaviour mengungkapkan bahwa dalam kehidupan rumah tangga, saat sang istri atau suami sakit keras, maka angka perceraian akan semakin meningkat.

Para peneliti menemukan hasil tersebut lewat data yang dikumpulkan dari tahun 1992 hingga 2010. Dari sebanyak 2.701 pernikahan, peneliti menemukan bahwa 32 persen pernikahan dengan satu pasangan yang jatuh sakit akan berakhir dalam sebuah perceraian. Sedangkan dari penelitian tersebut diketahui juga sebanyak 24 persen responden jadi menduda atau menjanda sepeninggalan pasangan yang sakit.

Kemudian, para peneliti menyimpulkan bahwa perceraian dapat terjadi saat salah satu pasangan sakit. Hal ini dikarenakan efek stres berlebih yang terjadi. Salah satu hal lain yakni menjadi tak dapat bekerja normal dan mempengaruhi kondisi finansial menjadi alasan kuat juga mengapa satu pasangan akhirnya dapat bercerai dan meninggalkan salah satunya dalam keadaan sakit.

Lebih lanjutnya, pasangan muda cenderung lebih mudah bercerai saat pasangannya menderita sakit keras atau kronis seperti menderita sakit paru-paru atau jantung, kanker, atau stroke. Sedangkan pasangan yang lebih tua, biasanya cenderung setia terhadap pasangannya.

Penelitian ini juga menyatakan bahwa tingkat perceraian akan naik sebanyak enam persen hanya pada kasus ketika sang istri yang sakit keras. Sedangkan jika suami sakit keras, maka tingkat perceraian tidak menunjukkan nilai kenaikan yang drastis. Sampai saat ini masih belum diketahui apakah sang penderita penyakit atau pasangannya yang pertama kali menggugat cerai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com