Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Pertama, Prajurit Wanita Lulus Sekolah Elit Militer AS

Kompas.com - 21/08/2015, 08:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN


KOMPAS.com -- Selama ini belum pernah ada prajurit wanita yang bergabung dalam pasukan elit atau lulus sekolah elit militer Amerika Serikat. Namun, sejarah akhirnya terukir. Dua orang prajurit wanita baru saja menjadi prajurit wanita pertama yang lulus sekolah elit militer Angkatan Darat AS, Army Ranger School.

Capt Kriesten Griest dan 1st Lt Shaye Haver, akan akan melaksanakan upacara kelulusan pada hari ini Jumat (21/8/2015). Kedua prajurit tersebut telah dinyatakan berhasil pada pendidikan untuk unit operasi khusus . Pihak keluarga menyatakan bahwa kelulusan ini adalah peristiwa monumental bagi 96 orang prajurit yang lulus Ranger School.

Selain itu, pihak keluarga juga mengungkapkan bahwa keduanya merasa lelah tapi  mereka bahagia, lega, dan siap untuk menikmati santapan rumah yang lezat serta tidur nyenyak, setelah latihan fisik yang berat. Adapun program latihan intesif tersebut dilaksanakan di Fort Benning, negara bagian Georgia.

Griest dan Haver disebutkan berusia 20 tahunan. Keduanya akan menjalani upacara kelulusan di Akademi Militer West Pointdan merupakan wanita pertama yang lulus Ranger School sejak dibuka pada tahun 1950 silam. Tahun ini adalah tahun pertama bagi Angkatan Darat AS untuk membuka program pendidikan di Ranger School bagi prajurit wanita.

"Pendidikan ini telah membuktikan bahwa setiap prajurit, tanpa memandang jenis kelamin, dapat mengeluarkan potensi terbaik mereka," ujar John M McHugh, Sekretaris Militer Angkatan Darat AS.

Pihak Pentagon menjelaskan bahwa Ranger School adalah sekolah primer Angkatan Darat yang melatih kemampuan tempur dan kepemimpinan. Para siswa akan belajar melawan rasa lelah, lapar, dan stres dalam unit operasi tempur. Untuk periode kali ini, program tersebut dimulai pada April lalu dan diikuti 381 prajurit pria dan 19 prajurit wanita.

Para prajurit dilatih bertempur dengan asupan makanan dan waktu istirahat yang minim. Mereka belajar untuk dapat menjalankan operasi militer di hutan rimba, pegunungan, serta rawa. Para prajurit juga diwajibkan menjalani uji ketahanan fisik yang berat, di antaranya 49 push up, 59 push up, dan lari sejauh 8 kilometer sekaligus dalam waktu 40 menit.

Selain itu, para prajurit juga diwajibkan menjalani 6 chin up, tes berenang, tes navigasi wilayah, berjalan cepat sejauh 19 kilometer dalam waktu tiga jam, beberapa uji rintangan, pendakian gunung untuk operasi militer selama empat hari, tiga kali terjun payung, empat kali serangan udara di helikopter, dan 27 hari uji patroli tempur.

Program yang begitu melelahkan ini pun membuat tidak sedikit prajurit tumbang dan memilih tidak melanjutkan pendidikan. Pada akhir program yang berlangsung selama 62 hari ini, hanya 94 prajurit pria dan 2 prajurit wanita yang berhasil lulus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com