Kolaborasi Apik Musik dan Mode

KOMPAS.com - Pernahkah Anda melihat kombinasi antara konser musik dengan peragaan busana? Konsep unik inilah yang dihadirkan oleh Hard Rock FM Jakarta dalam acara Hard Rock FM Jakarta, Fashion Rocks 2015 pada Kamis (20/8/2015) malam di area parkir Sarinah Thamrin, Jakarta. Acara pada tahun ini merupakan tahun kelima penyelenggaraan.

"Kami memilih membuat acara di area parkir tak lain memiliki tujuan untuk menjaring sesuatu yang dibicarakan orang dan tidak biasa-biasa saja. Kami membuat panggung di pinggir persimpangan antara Jalan MH Thamrin dan Jalan Wahid Hasyim," ungkap Iwet Ramadhan, Head of Programs & Marketing Communications MRA Broadcast Media Division pada konferensi pers sesaat sebelum acara, Kamis (20/8/2015) lalu.

Iwet menjelaskan, untuk gelaran ini, pihaknya menggandeng tiga perancang busana muda dalam menampilkan koleksi busana mereka yang unik. Ketiga perancang busana tersebut ialah Lulu Lutfi Labibi, Yefta Gunawan, dan Stella Rissa. Ketiga perancang busana ini menampilkan koleksi disertai iringan musik dari Agatha Suci, Yovie & Nuno, Eva Celia, dan Alexa.

"Acara fashion akan diatur oleh Ajeng Dewi Svastiari, seorang pelopor fashion stylist di Indonesia. Tahun ini acara Hard Rock FM Jakarta juga akan menampilkan para supermodel sungguhan, termasuk Kelly Tandiono. Untuk pertama kalinya acara ini memiliki tema fashion meets concert," terang Iwet.

Stella Rissa, salah satu perancang busana yang turut serta pada ajang tersebut mengaku mengemas koleksinya menjadi sangat berbeda. Sebab, selama ini Stella kerap menampilkan koleksi busana yang amat feminin. Namun, untuk acara Fashion Rocks, ia akan menyuguhkan koleksi yang bernafas edgy dan rock and roll.

Selain itu, Stella juga menjelaskan bahwa koleksi busananya tersebut sangat menggambarkan sosok wanita yang kuat, tegas, namun tetap feminin dan unik. Pasalnya, ia memandang bahwa kaum wanita di masa kini memiliki banyak sisi. Selain itu, wanita pun kini menjalani beragam peran dalam kehidupan.

"Melalui koleksi ini, saya ingin menampilkan wanita seperti bunga yang memiliki banyak sisi. Wanita berperan sebagai ibu, istri, pekerja, pelajar, atau bekerja seperti layaknya laki-laki. Bagaimana wanita bukan hanya berurusan dengan dunia kecantikan saja, tapi di kehidupan sehari-hari kita juga punya andil," jelas Stella.

Adapun Ajeng sebagai fashion stylist atau penata gaya malam itu menampilkan tema Weight of the World, yakni sebuah cerita mengenai luka hati yang amat dalam. Ajeng menampilkan filosofi bahwa di balik kecantikan seorang wanita sebenarnya ada luka hati yang disembunyikannya.