Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kain Tenun dengan Pewarna Alami Lebih Cantik dan Etnik

Kompas.com - 06/12/2015, 11:30 WIB
Silvita Agmasari

Penulis


KOMPAS.com -- 
Jenis kain tenun yang marak di pasaran terbagi menjadi dua kategori, yakni kain tenun dengan alat bukan mesin dan kain tenun mesin.

Umumnya, harga dari kain tenun yang dibuat dari alat bukan mesin, alias kerajinan tangan, dibanderol dengan harga mahal.

Selain waktu pengerjaan dan tingkat kesulita, jenis pewarna yang digunakan juga menentukan harga sebuah kain tenun.

Kain tenun yang menggunakan pewarna sintetis atau dari bahan kimiawi, diproduksi dengan waktu yang lebih cepat dan kualitas warna yang lebih kontras..

Sebaliknya, jika menggunakan kain tenun dengan bahan pewarna alami, memerlukan proses pengerjaan yang lebih lama.

Namun, kain tenun dengan pewarna alami memiliki pesona dan keindahan tersendiri. Kelebihan lainnya, kain tenun ini juga ramah lingkungan.

Sariat Libana, seorang perajin sekaligus penemu bahan pewarna alami untuk kain tenun khas Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjelaskan bahwa kain tenun buatannya menggunakan bahan pewarna alami yang dia tanam sendiri di perkarangan rumah.

Kemudian, wanita yang akrab disapa Mama Sariat itu juga memanfaatkan pewarna alami dari biota laut. Bahkan, benang tenunnya sendiri dipintal dari kapas hasil tanaman sendiri.

Proses pengerjaan kain tenun bukan mesin yang diproduksi Mama Sariat, memerlukan waktu selama satu tahun.

Namun, jika dibandingkan dengan kain tenun yang terbuat dari pewarna sintesis, hasil kain tenun Mama Sariat yang terbuat dari pewarna alamiah  terlihat lebih indah dan kental dengan unsur etnik.

Mama Sariat yang gemar bereksperimen menciptakan pewarna alami, membuktikan bahwa pewarna alami dapat menghasilkan warna kontras yang cerah dan mengagumkan.

Kain tenun Alor Mama Sariat banyak menawarkan warna-warna terang, merah muda, hijau limau, sampai biru, dengan intensitas rona yang berbeda-beda.

Mama Sariat mengatakan bahwa kain tenun Alor sekarang ini telah populer di mata pembeli dan pengusaha internasional, terutama Jepang dan Jerman.

Selain keindahan dan difresiasi material kain, Mama Sariat juga menawarkan kelebihan lainnya.  Kain tenun Alor dengan pewarna alamiah Mama Sariat dibanderol dengan harga terjangkau, yakni kisaran Rp 1 juta.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com