Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/12/2015, 14:02 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com — Pihak Penyelenggara Miss Universe 2015 ternyata berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Dilansir dari Wikipedia, Miss Universe dari awal tahun 1952 diselenggarakan oleh Miss Universe Organization, yang dimiliki oleh Gulf and Western Industries. Kemudian, pada tahun 1996, pengusaha Donald Trump mengakuisisi Miss Universe.

Tahun 2015 ini terjadi perombakan besar pada penyelenggaraan Miss Universe karena pidato provokatif yang diberikan Trump beberapa waktu lalu.

Trump dalam salah satu pidatonya menyebutkan, imigran dari negara Meksiko adalah pelaku tindak kriminal di AS. Imbas pidato negatif Trump itu membuat stasiun TV NBC memboikot penayangan Miss Universe.

Bulan September 2015, Trump membeli seluruh saham Miss Universe. Lalu, tiga hari kemudian menjualnya ke William Morris Endeavor/IMG.

Jadi, semenjak itu, penyelenggara Miss Universe berpindah tangan dari Miss Universe Organization ke Morris Endeavor/IMG.

Menurut Mega Angkasa, Senior Coorporate Communication PT Mustika Ratu TBK dan Yayasan Puteri Indonesia, hal ini berimbas pada orientasi juri terhadap kontestan Miss Universe.

"Perubahan manajemen ini mengubah mindset dari beauty contest jadi pencarian perempuan muda yang tangguh dan mandiri," ujar Mega.

Menurut Mega, pencarian wanita dengan karakter tersebut justru memuluskan wakil dari Indonesia, Anindya Kusuma Putri, hingga sampai ke posisi 15 besar.

"Ini sesuai dengan kepribadian Anin yang tomboi, suka motor trail, naik gunung," imbuhnya.

Dari situs resmi Miss Universe, disampaikan juga jika tujuan dari ajang Miss Universe adalah mencari wanita yang percaya diri, nyaman dengan dirinya sendiri, berani keluar dari zona nyaman, dan memiliki kekuatan membuat perubahaan di lokal maupun internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com