Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prosedur Tanam Benang untuk Kaki yang Kendur, Anda Berminat?

Kompas.com - 11/03/2016, 17:02 WIB
Silvita Agmasari

Penulis


KOMPAS.com — 
Wanita mana yang tak mau tampil cantik maksimal? Rasanya, jika ada waktu dan peluang, banyak wanita ingin melakukan perawatan menyeluruh. 

Alhasil, tak sedikit salon dan klinik kecantikan aktif serta rajin menghasilkan inovasi terbaru dalam menghasilkan penampilan fisik wanita yang selalu memikat tanpa batas usia.

Dulu, sempat bergulir tren tanam banang di pipi, wajah, hidung, dan perut untuk memperbaiki bentuk yang dirasa kurang sempurna. Sekarang, prosedur tanam benang ini berkembang menawarkan solusi kaki kencang dan muda.

Fungsinya sama dengan tanam benang di wajah, yakni untuk mengencangkan bagian kaki, khususnya lutut dan pergelangan kaki yang mulai mengendur sekaligus berkerut.

Prosedur tanam benang di kaki dilakukan dengan menjahit beberapa benang microfine ke lapisan kulit.

Anda jangan berpikir negatif dahulu, benang yang digunakan adalah benang Polydiozanone yang nantinya akan hilang setelah menyerap ke tubuh sehingga memicu produksi kolagen.

Hasil penanaman benang di kaki ini akan terlihat setelah melakukan prosedur sebanyak tiga hingga empat kali, di mana kolagen baru sudah terbentuk sempurna.

Sebagai informasi, perawatan tanam benang awal mulanya berasal dari benua Eropa sekitar 15-20 tahun lalu.

Dahulu benang yang digunakan adalah benang yang tak dapat menyerap di kulit hingga setelah prosedur perlu dilakukan pencabutan benang kembali.

Seiring perkembangan, prosedur ini menjadi lebih populer di Korea Selatan. Lalu, di Indonesia sendiri baru merebak sekitar empat tahun lalu.

Klinik kecantikan di Indonesia lebih banyak fokus menawarkan tanam benang di wajah dan beberapa di antaranya memiliki prosedur tanam benang di bagian payudara atau perut.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com