Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaum “Jomblo” Jangan Gelisah, Hidup Anda Lebih Seru dan Bahagia

Kompas.com - 10/08/2016, 16:02 WIB
Kontributor Lifestyle, Usihana

Penulis

Sumber bustle.com

KOMPAS.com – Rasanya, semua orang melanjutkan hidup dengan menikah, tetapi Anda masih menikmati asyiknya hidup melajang.

Jangan sedih, Anda tidak salah. Sebuah hasil studi yang dipresentasikan di American Psychological Association’s Annual Convention, Denver, AS, menyimpulkan bahwa pria dan wanita lajang memiliki level bahagia lebih tinggi ketimbang rekan mereka yang sudah menikah.

Hasil studi itu menguraikan bahwa perkembangan psikologi lajang menunjukkan peningkatan dibandingkan mereka yang telah berumah tangga.

“Warga Amerika percaya bahwa menikah membuat hidup lebih bahagia, sehat, dan lingkungan sosial pun stabil, baik secara emosional maupun interpersonal. Mereka percaya karena studi membuktikannya,” jelas Dr Bella DePaulo, penulis studi yang mempelajari 814 hasil studi mengenai psikologi.

“Namun, seperti yang saya jelaskan dan saya bicarakan, semua hasil studi yang mengatakan pernikahan membuat Anda lebih bahagia, bisa jadi berlebihan dan keliru,” imbuhnya.

Dr DePaulo pun memberikan contoh sejumlah studi yang coba membuktikan kebahagiaan setelah menikah.

Peneliti, kata dia, mengikuti dan mempelajari kehidupan orang-orang yang sudah menikah. Ternyata, responden memperlihatkan, ketidakbahagiaan dan stres lebih tinggi daripada saat masih lajang.

“Orang-orang yang sudah menikah terlihat lebih bahagia seusai pesta pernikahan. Namun, sesudah itu, mereka kembali merasakan emosional yang sama seperti saat masih sendiri, baik perasaan bahagia maupun tidak bahagia,” urainya.

Menurut Dr DePaulo, kebahagiaan hidup seseorang tidak terkait dengan status pernikahan, tidak ada yang menjamin bahwa pernikahan membuat Anda jauh lebih bahagia.

Kemudian, Dr DePaulo menambahkan bahwa banyak manfaat dari status lajang. Mereka menjalani hidup yang lebih seru, memiliki banyak pengalaman, dan memiliki kadar stres rendah.

Dia menjelaskan, seseorang yang lajang lebih fokus bekerja dan memiliki hubungan sosial yang baik, mulai dari bersama sahabat, rekan kerja, dan keluarga.

Jadi, jangan gelisah dan merasa tidak percaya diri karena tak kunjung menemukan pelabuhan hati. Pasalnya, bukan status hubungan yang membuat diri Anda bahagia, tetapi diri sendiri yang menentukan kebahagiaan.

Dr DePaulo mengatakan bahwa ada kekurangan pada studi mengenai kaum lajang.

Kaum lajang sering kali dilihat sebagai kontrol atau pemicu untuk memahami mereka yang dianggap bintang, yaitu orang-orang yang sudah menikah dan menjalani hubungan.

Penilaian yang merendahkan kaum lajang, ujar Dr DePaulo, merupakan masalah dari sebuah lingkungan sosial secara menyeluruh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com