KOMPAS.com — Masalah sulit tidur telah menjadi persoalan umum manusia modern. Kerja lembur, tekanan menyelesaikan tenggat waktu kerja, dan beban cicilan acap kali menjadi pemicu stres yang menyebabkan mata sulit terpejam pada malam hari.
Ada yang mengatakan bahwa mereka yang masih lajang sulit tidur malam karena membutuhkan kehangatan dari pasangan.
Namun, sebuah laporan dari The National Sleep Foundation menyatakan bahwa insomnia paling banyak diderita oleh mereka yang telah berpasangan atau menikah.
Lalu, studi lain dari UC Berkeley, California, AS, menyebutkan bahwa pasangan suami istri yang kurang tidur malam rentan mengalami perpisahan dan perceraian.
“Pasangan yang sering bertengkar memiliki tingkat stres sangat tinggi dan memengaruhi kesehatan emosional, salah satunya sulit tidur malam,” jelas Amie Gordon, peneliti dari UC Berkeley.
Kemudian, Gordon menjelaskan bahwa relevansi tidur malam dengan frekuensi pertengkaran antara pasangan suami istri adalah tubuh yang lelah menyebabkan seseorang cepat tersinggung.
“Penelitian kami mengiluminasi satu faktor yang meningkatkan pertengkaran suami istri. Ternyata, faktor utama dari kurang tidur malam yang menyebabkan masing-masing pihak merasa lelah sepanjang hari dan emosional,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.