"Gadget" Bisa Buat Anak Sulit Fokus dan Narsis

KOMPAS.com – Perkembangan teknologi digital memang membawa perubahan yang cukup besar bagi masyarakat di Indonesia, seperti memudahkan komunikasi, penyampaian pendidikan, dan hubungan antara individu dengan individu lainnya.

Namun, kemudahan ini juga membuat ibu-ibu khawatir ketika anak menjadi terlalu dekat hingga terikat pada gadget. Mata anak menjadi selalu terpaku pada gadget yang dipegangnya, bahkan hingga lupa makan dan tidur.

Menurut Ratih Ibrahim, seorang psikolog Personal Growth, akan ada beberapa akibat pada anak yang sering menggunakan gadget.

“Pertama minat baca anak akan hilang. Membaca di gadget boleh saja, tetapi baca di kertas pun harus dilakukan,” ujarnya dalam acara Pembekalan Digital Parenting pada Pengrajin Circa HandMade dari Combi Hope Women’s Empowerment di Bandung, Jumat (9/12/2016).

Dia menambahkan, membaca tulisan yang pada kertas membuat otak anak-anak menjadi lebih tenang dan sayangnya efek ini tidak bisa didapat dari gadget.

Kemudian, anak yang terlalu terikat dengan gadget juga lebih sulit untuk fokus dan berkonsentrasi.

Selain itu, hal yang paling akan terlihat efeknya adalah anak-anak menjadi narsistik, dalam artian mereka harus berfoto kemana pun mereka pergi.

Lebih parahnya lagi, anak-anak akan menjadi individualis, egosentris, dan anti-sosial di mana mereka akan lebih nyaman dengan dunianya sendiri ketimbang harus berhubungan dengan orang lain.

Lalu, gadget juga membuat anak malas bergerak dan kemampuan sosialnya menurun.

Maka dari itu, Ratih pun menekankan kepada para orangtua untuk selalu waspada dalam menjaga anak-anak dari kecanduan gadget.