Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/12/2016, 09:36 WIB
Kontributor Lifestyle, Usihana

Penulis

 

KOMPAS.com – Anda tidak bisa mengatur pada siapa Anda akan jatuh hati dan jatuh cinta. Kala perasaan itu hadir, maka Anda akan merasakan cinta mendalam.

Namun, hati-hati, hubungan yang berawal dari cinta yang berapi-api dan buta tidak akan langgeng.

Hubungan yang demikian tidak akan bertahan lebih dari dua tahun.

Apakah mitos itu sekadar omong kosong atau fakta?

Helen Fisher, seorang biologis dan antropolog melakukan penelitian selama bertahun-tahun.

Menurut Fisher, cinta yang menyala berapi-api akan mendorong pasangan untuk membangun hubungan jangka panjang dan membangun keluarga.

Jenis cinta akan berubah, kata Fisher, ketika Anda dan suami memiliki buah hati.

“Masa-masa itu merupakan tahap empat tahun penuh tantangan,” ujar Fisher.

Antusias dan ketertarikan seksual pada pasangan suami istri akan beralih menjadi keseharian.

“Cinta yang mendalam dan penuh luapan suka cita akan berubah menjadi cinta saling membutuhkan serta mendukung, Anda akan memandang pasangan seperti sahabat,” urainya.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Fisher dan koleganya seorang Neuroscientis, Bianca P. Acevedo, cinta yang meluap-luap membuat hubungan bertahan hingga puluhan tahun.

Hal ini mereka buktikan dengan penelitian terhadap responden mempelajari gerakan otak pasangan yang telah menjalin hubungan monogami lebih dari lima tahun.

Ternyata, otak mereka memperlihatkan gerakan dari debaran jantung yang berdetak cepat ketika melihat foto pasangan.

Penelitian membuktikan gempita cinta pasangan monogami bertahan hingga usia pernikahan berjalan tahunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com