Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Pasangan yang Jadi Inspirasi Kisah “Beauty and The Beast”

Kompas.com - 22/03/2017, 19:03 WIB
Kontributor Lifestyle, Rakhma

Penulis

Sumber The Mirror

KOMPAS.com – Seorang pengantin pria bernama Petrus Gonsalvus berdiri di depan altar, gugup dan resah.

Gonsalvus, seperti para pria lainnya yang hidup di abad ke-16, dia belum pernah bertemu dan bertatap muka dengan sang pengantin wanita.

Tradisi yang telah berjalan untuk kalangan istana tersebut memang sering membuat banyak anggota kerajaan yang menikah panik dan tak memiliki pilihan selain mengikutinya.

Jadi, ketika pintu gereja terbuka dan Gonsalvus membalikan badan untuk melihat sang pengantin wanitanya, dia pun kaget dan tercekat.

Pasalnya, dia melihat pengantinnya, Catherine, tampak takut, horor, dan bergetar seperti melihat seorang monster.

Namun, Catherine berhasil mengontrol ketakutan dan rasa ngerinya. Dia melanjutkan langkahnyan dan menikahi pengantin prianya yang serupa monster tersebut.  

Tubuh Gonsalvus ditutupi dengan rambut dan bulu bak serigala karena korban malpraktik yang menyebabkan pertumbuhan rambut di sekujur tubuhnya.

Seiring waktu, Catherine benar-benar jatuh cinta dengan sang suami yang tidak dia kenal sebelumnya.

Catherine jatuh cinta karena keberanian dan sifat penyayang dalam diri Gonsvalvus.

Keduanya memiliki tujuh anak dan menikah selama 45 tahun hingga maut memisahkan.

Apakah kisah di atas terdengar tidak asing? Ya, itu karena Gonsvalvus dan Catherine merupakan dua kekasih yang menginspirasi kisah Beauty and the Beast.

Penulis original Beauty and the Beast, Gabrielle-Suzanne de Villeneuve, asal Perancis, menulis kisah Gonsvalvus dan Catherine, dengan tajuk berbahasa Perancis La Belle et la Bete tahun 1740.

Gonsvalvus yang lahir pada tahun 1537 di Tenerife, Spanyol, mewarisi kondisi hypertrichosis yang merangsang pertumbuhan rambut lebih aktif di seluruh tubuh.

Kondisi mutasi genetik yang langka ini pada zaman dahulu di sebut dengan istilah werewolf syndrome.

Gonsvalvus merupakan orang pertama yang terdokumentasi mengalami sindrom ini di daratan Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber The Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com