Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

La Fleur de Shafira

Kompas.com - 25/07/2009, 12:48 WIB

KOMPAS.com - Dua puluh tahun bukanlah waktu yang singkat. Apalagi untuk sebuah industri fashion yang rentan terkena gelombang ekonomi dan kemudian tak terdengar lagi namanya. Namun tidak bagi Shafira, produsen busana Muslim siap pakai buatan negeri. Usia 20 tahun ditandai dengan sebuah ikrar untuk memajukan industri busana Muslim Tanah Air, dengan menjadikan Indonesia kiblat busana Muslim tahun 2020.  

Ikrar Shafira untuk menjadikan Indonesia tak hanya sebagai pasar untuk produk-produknya, tapi juga sebagai pusat industri mode pakaian Muslim tahun 2020 dilakukan di Hotel Dharmawangsa, beberapa waktu lalu. Untuk mewujudkan mimpi tersebut, Shafira yang diwakili oleh CEO-nya, Gilarsi Wahyu Setiono, menandatangani deklarasi tersebut bersama beberapa pihak. Di samping Shafira, Poppy Dharsono, sebagai pendiri Asosiasi Pengusaha dan Perancang Mode Indonesia (APPMI), Fahmi Idris selaku Menteri Perindustrian, pimpinan majalah Noor, dan lainnya. Harapannya, Indonesia bisa menjadi pusat industri pakaian Muslim dunia dengan dorongan dan kerja sama berbagai pihak.

Shafira mencoba memulainya dengan membuka lembaran baru di tahun kemarin dengan tema “lahir kembali”. Tahun ini, Shafira mencoba membuktikan diri lewat rancangan-rancangannya yang memasuki tahap “berkembang” lewat tema "La Fleur de Shafira", yang diartikan sebagai berkembangnya Shafira dalam usaha mengharumkan nama Indonesia. Rancangan ini merupakan rancangan yang ditujukan kepada para konsumen menjelang Lebaran. Ini merupakan kali ke-9 Shafira menggelar busana untuk Lebaran. Benang merah dari 98 koleksi busana Lebaran ini adalah sentuhan craft handmade di masing-masing busananya yang kaya akan detail.

Etnik, Eklektik, Eksotik

Untuk memperkaya garis potongan pakaian, Shafira menggunakan banyak siluet yang berasal dari berbagai Asia. Fenny, salah seorang perancangnya, mengatakan bahwa era keterbukaan sekarang ini memungkinkan kita untuk melakukan cross culture. Sehingga memungkinkan adanya koleksi gaya yang silang budaya. Misal, unsur etnik Indonesia berpadu dengan nuansa aristokrasi Thailand lewat siluetnya. Tak ketinggalan warna-warni khas pakaian wanita India memberikan nuansa pada karakter koleksi pakaian Shafira. Semua ini terkandung dalam tema peragaan busana bertajuk "Exotic Asia".

Minimalis dan praktis adalah tujuan utama gaya rancang Shafira kali ini. Saat ini tidak lagi menggunakan kerudung berlapis dengan hiasan dekoratif. Melainkan dengan kerudung ikat yang mudah, praktis, namun masih cantik.

Begitu pula dengan gaya rancangannya yang terkesan ringan, dengan bahan-bahan yang menggunakan bahan katun hingga jins. Komposisinya pun terlihat biasa namun santun dengan paduan blus tunik dan celana untuk wanita tanpa menghilangkan esensi pakaian Muslim.

Benang merah yang menyatukan keseluruhan koleksi Shafira tahun ini, yakni kerajinan kriya diaplikasikan dengan hati-hati dan tidak berlebihan. Misal tenun Jepara dan sarung Gresik yang menempati beberapa bagian rancangan koleksi. Manik-manik dan ornamen yang berbentuk perhiasan juga sering ditemui pada koleksinya.

Koleksi pakaian Shafira terbagi menjadi 5 bagian untuk melengkapi aktivitas di Hari Raya, dari kasual sampai formal, untuk pribadi, pasangan, dan keluarga. Rancangan-rancangan Shafira didominasi dengan warna merah marun dan coklat. Namun pilihan warna hijau, merah muda, krem, dan kuning memperkaya khasanah koleksinya kali ini.

Cantiknya perpaduan budaya terlihat ketika nuansa aristokrasi Thailand yang santun namun berwibawa dengan warna tembaga dan keemasan tampil di panggung. Tenun Thailand yang diaplikasikan pada bagian pinggir pakaian memberikan kesan eklektik pada busana yang terlihat “biasa” namun memiliki daya tarik tersendiri yang susah terucap.

Koleksi pakaian yang mendapatkan pengaruh gaya sari India yang longgar dan melambai terlihat glamor dan menyegarkan di antara pakaian Muslim yang cenderung monoton. Warna-warni ungu cerah, magenta, dan hijau toska khas India teraplikasi dengan cantik dengan dress yang bersiluet A dengan hiasan manik mempercantik bagian tengah pakaiannya.

Peragaan ditutup dengan peragaan busana keluarga yang senada untuk ayah, ibu, dan anak. Mudah-mudahan langkah dan komitmen para pihak untuk memajukan industri fashion Muslim Indonesia tak hanya bersifat tanda tangan di atas sebuah deklarasi. Melainkan menjadi sebuah kenyataan. Tentunya dengan kerja sama yang erat dengan seluruh pihak terkait.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com