Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2013, 17:30 WIB

KOMPAS.com — Banyak orang yang berpikir citra mengenai penampilan hanya berlaku bagi para remaja putri dan perempuan dewasa. Padahal, pria ternyata juga memikirkan bagaimana citra dirinya di hadapan banyak orang. Banyak dari para remaja laki-laki dan pria dewasa yang masih mengalami kegundahan akan penampilan mereka.

Selama ini, kurang disadari betul bahwa pria juga kerap membutuhkan informasi mengenai cara berpenampilan yang baik guna mendukung citra pribadinya. Mereka bisa saja membicarakan mengenai kepedulian mengenai citra tubuh mereka dengan suara lantang di ruang publik. Akan tetapi, tidak jarang pria memang seakan tidak terlalu memperhatikan masalah tersebut dan mereka cenderung untuk diam. Kalaupun menyuarakannya, mereka cenderung melakukannya diam-diam tanpa diketahui banyak orang.

Masalah citra tubuh kerap kali berkaitan dengan gemuk atau tidaknya seseorang. Kondisi gemuk seolah menjadi sesuatu yang diharamkan. Anak laki-laki yang gemuk sering dianggap malas atau bodoh. Terlihat di sini bahwa tubuh yang gemuk akan menciptakan citra diri yang buruk. Pria dan wanita sama-sama berjuang dalam menghadapi kondisi tersebut, tetapi menggunakan cara yang berbeda untuk mengantisipasinya.

Karena penampilan tubuhnya kurang menarik bagi para perempuan, ia akan melakukan latihan olahraga selama berjam-jam setiap hari. Ia akan pergi ke gym, membentuk tubuhnya sesuai dengan gambaran sosok ideal seorang pria. Akan menjadi kejutan bukan jika tiba-tiba seorang perempuan menyadari bahwa tubuh pria tersebut ternyata ramping berotot?

Kebiasaan ini kadang-kadang terus berlanjut dan mungkin menjadi berlebihan. Kalau tidak sempat berolahraga, mereka jadi merasa jijik dengan diri mereka sendiri. Mereka akan memaksa diri agar tetap terlihat prima dan cenderung menantang diri sendiri untuk berusaha sekuat tenaga. Sebab, mereka tak ingin kembali ke masa-masa di mana mereka terlihat buruk dan menjadi cercaan banyak orang. Mereka akan bangga ketika sukses membentuk six packs di perutnya atau tonjolan otot di bisepnya.

Di lain pihak, perempuan menghadapi kekhawatiran mengenai citra tubuhnya sendiri. Mereka kerap merasa tertekan untuk terlihat sedemikian rupa, misalnya, cantik dan langsing. Kehadiran mereka dalam lingkup pergaulan seolah disensor oleh cantik atau tidaknya fisik mereka. Hal ini menjadikan kepedulian terhadap citra tubuh berakibat pada gangguan makan. Gangguan ini menjadi contoh yang menyakitkan bahwa apa yang penting mengenai penampilan kita harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, kadang-kadang remaja pria dan pria dewasa butuh lebih banyak dorongan untuk menghadapinya. Seperti yang telah dibahas tadi, mereka juga menghadapi problem tersebut, tetapi kurang mendapat kesempatan atau keberanian untuk membahasnya. Mereka butuh menurunkan berat badan secepatnya dan membangun otot sebanyak-banyaknya demi mendapat penghargaan dari orang lain.

Sejauh ini, laki-laki dan perempuan memiliki isu yang sama mengenai citra penampilan mereka. Entah Anda terlihat menawan atau tidak, masing-masing di antara mereka telah masuk ke dalam pencitraan umum sebagaimana dipandang oleh masyarakat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com