Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2013, 19:32 WIB

KOMPAS.com - Sekarang ini, keberadaan perempuan di lingkungan pekerjaan sudah tidak asing lagi. Sayangnya, hal itu tidak diiringi dengan pendapatan yang setara dengan kaum pria pada level yang sama. Berdasarkan sebuah penelitian, pria masih memeroleh pendapatan lebih tinggi dibandingkan wanita.

Penelitian dari Center for Research on Gender in the Professions di University of California, San Diego, menemukan bahwa peran laki-laki di tempat kerja menurun, dan posisi perempuan pun terus tertinggal dalam peraihan posisi top-level. Meski demikian, perempuan kadang-kadang melakukan pekerjaan mereka dengan penuh suka cita, walaupun dengan gaji yang rendah. Bidang pekerjaan yang biasa dilakukan oleh para perempuan, meliputi industri ritel dan perhotelan.

Di lain pihak, kaum pria cenderung meraih kedudukan dan mengamankan karier karena adanya tuntutan mendapatkan bayaran tinggi dan kehormatan. Para peneliti secara khusus meneliti profesi hukum, kedokteran, serta ilmu pengetahuan dan teknik, dikarenakan profesi itulah yang menawarkan bayaran yang luar biasa didukung dengan pendidikan yang sesuai.

Mary Blair-Loy, penulis utama studi tersebut, dan pendiri Center for Research on Gender in the Professions, mengatakan bahwa perempuan berada di posisi terbawah dalam jenis tiga profesi di atas. "Mereka (perempuan) paling langka dalam sektor pekerjaan itu," tulis Blair-Loy dalam penelitiannya.

Studi ini juga menemukan, hanya 21 persen perempuan yang menjadi ilmuwan dan insinyur. Sementara dalam profesi medis, hanya ada 34 persen perempuan yang menjadi dokter, dan 91 persen berprofesi sebagai perawat.

Kesenjangan jender yang signifikan mengenai gaji juga terus ada. Berdasarkan penelitian tersebut, terlihat bahwa perempuan yang bekerja full-time hanya memperoleh 81 persen dari apa yang pria lakukan. Padahal, gelar yang mereka miliki setara dengan para pria.

"Ada serangkaian faktor yang saling berhubungan, yang meliputi budaya kerja, sehingga memberikan keistimewaan tersendiri bagi para pria dalam lingkungan pekerjaan," kata Blair-Loy. "Dinyatakan bahwa pria lebih mungkin menjadi kompeten dan profesional di lingkungan pekerjaan, sementara wanita lebih cenderung mengandalkan pembawaan yang hangat serta mengasuh. Stereotip itu merusak upaya para perempuan untuk menghargai bakat mereka."

Blair-Loy mengatakan hasil studi tersebut membuktikan bahwa untuk memecahkan masalah ini, pembuat kebijakan perlu untuk tidak hanya melihat melalui mitos mengenai perbandingan perempuan dan laki-laki, tetapi juga melihat profesionalisme karakter pribadi yang mereka punyai. Ia juga menyarankan dilakukannya perubahan yang meliputi segala sesuatu, dari akses yang lebih baik, prosedur perekrutan yang lebih transparan, serta evaluasi dan promosi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com