Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/04/2013, 11:28 WIB

KOMPAS.com - Mau sarapan sudah terlambat, tapi mau makan siang masih terlalu awal. Akhirnya Anda makan di tengah-tengah waktu tersebut. Itulah sesi makan yang disebut brunch, atau breakfast-lunch

Tak salah sih kalau Anda menikmati brunch, karena tak kuat menahan lapar jika harus menunggu waktu makan siang. Namun brunch sebaiknya tak dijadikan kebiasaan. Soalnya, brunch biasanya membuat orang jadi makan lebih banyak, dan itu jelas tidak sehat. Meskipun Anda sudah lapar berat dan terpaksa makan siang lebih awal, bukan berarti Anda bisa makan apa saja. Ingat beberapa poin berikut jika tak ingin angka di timbangan jadi naik.

1. Makan secukupnya
"Sejujurnya, kesalahan terbesar saat brunch, ya dengan melakukan brunch itu sendiri," ujar pakar diet Ruth Frechman, MA, RD, CPT. Saat brunch kita kerap lupa diri dan makan banyak. Tanggung, toh sebentar lagi sudah jam makan siang, begitu pikir Anda. Namun, itu sama artinya mengonsumsi kalori sebanyak-banyaknya. Padahal, rata-rata satu orang hanya butuh 1.500-2.000 kalori dalam satu hari.

2. Pilih yang gurih, bukan manis
Pertanyaan paling penting saat brunch adalah, apakah Anda mau makanan yang manis atau gurih? Pancake atau omelet? Jawabannya, pilih yang gurih (tapi tidak begitu asin). "Aturan brunch buat saya adalah tidak mengonsumsi makanan yang terbuat dari karbohidrat murni, seperti pancake atau waffle. Jenis (karbohidrat) ini dicerna begitu cepat sehingga membuat gula darah melonjak," papar Karen Ansel, RD.

Lebih baik Anda memilih menu yang lebih seimbang dengan kombinasi protein, karbohidrat kompleks (bisa didapat dari menu serealia), dan tambahan lemak sehat seperti alpukat. Misalnya, roti gandum dengan olesan alpukat yang sudah dihaluskan. Jika biasa makan karbohidrat, gado-gado atau nasi pecel dengan tambahan tahu tempe juga lezat.

3. Perut jangan benar-benar kosong
Bagaimana pun kita membutuhkan kalori untuk metabolisme tubuh bekerja dengan baik. Meski telat sarapan, sebelum brunch sebaiknya Anda mengganjal perut dengan makanan ringan. Menurut Rachel Begun, MS, RD, pakar diet dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, kita membutuhkan kalori untuk membakar kalori. Artinya, Anda butuh makan untuk menjalankan fungsi metabolisme.

"Kalau Anda menunggu sampai menjelang siang, atau menjelang sore untuk makan sesuatu, metabolisme Anda akan melambat dan tidak bekerja dalam kapasitas maksimum," katanya. Ada baiknya mengisi perut dulu dengan makanan ringan kombinasi serat dan protein, seperti dengan apel dan keju rendah lemak, atau yogurt dengan taburan strawberry dan kacang.

4. Minuman tinggi kalori
Beberapa jenis minuman tertentu juga mengandung kalori seperti tak ubahnya makanan. Jangan sampai niatnya ingin "bangun" dan siap bekerja meski tanpa sarapan, namun Anda salah memilih minuman yang tinggi kalori. Pilihannya bisa saja kopi dengan gula, susu, dan tambahan anek sirup seperti hazelnut, caramel, dan sebagainya (yang biasa Anda beli di kedai kopi). Pilih saja minuman yang lebih ringan seperti jus jeruk.

5. Hindari topping yang berlebihan
Omelet bisa jadi pilihan untuk brunch yang baik, tapi jangan berlebihan menambahkan "aksesorinya" karena ingin menyantap omelet sesuai selera Anda. Misalnya, dengan tambahan terlalu banyak bacon, sosis, atau keju. Boleh saja menambahkan keju dan daging, asalkan tidak berlebihan. Bila mungkin, lengkapi juga dengan sayuran.

6. Lupa memikirkan kadar garamnya
Saat menikmati brunch, Anda mungkin sudah berjaga-jaga agar tidak mengonsumsi terlalu banyak kalori dan lemak. Tapi, Anda melupakan kadar garam (sodium) dalam makanan tersebut. Misalnya, sudah memilih makanan yang sehat seperti salad, kentang panggang, atau bubur ayam tanpa kerupuk, tapi Anda menuangkan terlalu banyak mayones, saus sambal dan kecap. Asalkan tidak melebihi anjuran konsumsi sodium 2300 mg per harinya, tidak masalah. Karena sodium justru baik buat menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com