Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/04/2013, 11:17 WIB

KOMPAS.com - Jelas bahwa proses belajar makan makanan padat sangat membantu kemampuan bicara anak. Jadi setelah memasuki usia 1 tahun, biasakan memberi anak makanan yang diolah sama seperti makanan keluarga pada umumnya. Hanya saja buat potongan sayur dan lauknya lebih kecil daripada potongan untuk anak yang sudah besar dan giginya sudah lengkap.

Makanan padat dan kasar merangsang anak untuk mengunyah. Aktivitas ini sangat penting bagi pembentukan rahang dan gigi yang sempurna. Keduanya merupakan alat artikulasi yang memungkinkan seseorang melafalkan kata-kata dengan baik. Jika tahapan pemberian makanan ini tidak diperhatikan, sangat mungkin si batita tidak mendapatkan stimulasi yang cukup.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, perkembangan bicara berawal dari refleks yang terkait dengan muntah, kemampuan mengontrol udara dalam rongga mulut, serta menggerakkan lidah, rahang, dan bibir. Kelancaran bicara juga dipengaruhi kemampuan anak mengontrol air liurnya agar tidak mengiler dengan cara ditelan, dan berhenti mengisap jempol pada waktunya. Tentu saja, kemampuan bicara juga terkait dengan kepekaan pendengaran dan pemahaman dari apa yang didengarnya.

Kurangnya kesiapan organ bicara dapat diketahui dari tidak matangnya perkembangan sensori anak. Cirinya, anak selalu muntah setiap kali memperoleh makanan dalam bentuk padat atau agak kasar. Kurang berkembangnya organ bicara ditandai pula dengan rendahnya kemampuan otot oral motor. Cirinya, anak belum bisa mengorganisasi dengan baik makanan dan minuman yang ada di mulutnya seperti tidak bisa mengunyah dan menyedot dengan baik dan kontinu.

Meski demikian, ada juga anak batita yang organ bicaranya sensorik maupun motoriknya belum siap meski ayah dan ibu sudah mematuhi betul tahapan pemberian makanan. Hal ini biasa terjadi pada anak-anak dengan riwayat prematuritas, mengalami sindrom down, atau gangguan perkembangan lainnya.

(Tabloid Nakita)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com