Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2013, 11:21 WIB

KOMPAS.com - Seiring perkembangan waktu, perempuan kini semakin mahir dan maju dalam penguasaan teknologi. Betty Alisjahbana, Komisaris PT Garuda Indonesia, mengungkapkan bahwa perempuan kini tak lagi memandang teknologi sebagai hal yang aneh dan tabu.

"Mereka kini sudah mengetahui ada banyak manfaat yang bisa diambil dan dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dalam berbagai hal melalui teknologi maju. Mereka pun kini sudah semakin tertantang dan mau belajar untuk menguasai teknologi," jelas Betty, saat seminar "Kartini Next Generation" di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Hanya saja tak bisa dipungkiri kalau masih ada perempuan yang beranggapan bahwa penguasaan teknologi hanya diperlukan oleh perempuan kantoran atau wirausaha. Padahal menurut survei yang dilakukan oleh lembaga QB Leadership (lembaga yang berfokus pada industri kreatif) yang dipimpinnya, teknologi sangat bermanfaat untuk semua perempuan, baik yang bekerja, wirausaha, atau yang tak bekerja sekalipun.

"Untuk semua dimensi profesi perempuan apa pun, teknologi punya peranan dan manfaatnya masing-masing," jelasnya.

Survei ini dilakukan pada tahun 2012 untuk mengetahui manfaat teknologi informasi untuk perempuan. Pesertanya dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu perempuan profesional, perempuan wirausaha, dan ibu rumah tangga. Hasilnya, 95 persen perempuan entrepreneur mengungkapkan bahwa teknologi bisa membantu mereka untuk merasa lebih sukses dibanding pria. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, perempuan pengusaha bisa meningkatkan kemampuan berbinis, produktivitas, sekaligus keuntungan usaha. 

"Teknologi juga akan membantu mereka untuk menjual produk keluar negeri. Selain itu, 45 persen perempuan wirausaha juga memanfaatkan teknologi untuk mencari supplier produk dari luar negeri untuk menciptakan kualitas produk yang lebih baik," katanya.

Lebih jauh lagi, perempuan pengusaha ini juga bisa memanfaatkan teknologi informasi untuk mengatur waktu kerja yang lebih fleksibel, sehingga urusan rumah tangga bisa dikelola dengan baik.

Sedangkan untuk perempuan profesional, biasanya mereka memanfaatkan teknologi ini untuk mengembangkan kemampuan diri dan produktivitas bekerja. Misalnya untuk menyelesaikan pendidikan informal melalui internet, mempromosikan diri untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, berhubungan dengan klien di luar negeri, sampai membuat online workshop di seluruh dunia.

Untuk menyeimbangkan kehidupan pekerjaan dan keluarga, pekerja profesional juga sering memanfaatkan teknologi seperti Skype untuk berhubungan dengan keluarga saat mereka harus tugas keluar kota atau keluar negeri. Kadang-kadang mereka menggunakan internet untuk browsing berbagai resep masakan agar bisa dipraktikkan saat hari libur sehingga bisa memanjakan keluarga.

Ibu-ibu rumah tangga yang berpartisipasi dalam survei ini juga mengungkapkan bahwa teknologi juga memberikan banyak manfaat untuk mereka. Sekalipun tidak bekerja di luar rumah, namun teknologi bisa membantu meningkatkan pengetahuan sehingga mereka jadi lebih pandai dan berpikiran terbuka. Menjadi ibu rumah tangga bukan berarti tidak tahu perkembangan dan informasi dunia luar, kan? Banyak manfaat lain yang bisa diperoleh dari teknologi.

"Ibu juga tak perlu repot saat ingin menjemput anak pulang sekolah, tinggal SMS tukang ojek langganan dansi anak langsung dijemput ke sekolahnya. Praktis dan cepat," pungkasnya.

Lagipula, sekarang ini berbagai peralatan rumah tangga seperti lemari es, mesin cuci, atau kompor, juga sudah mulai menggunakan teknologi yang canggih. Apa jadinya jika ibu rumah tangga tak mau belajar untuk menguasai teknologi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com