Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juri Miss Universe Menilai Whulandary seperti Pocahontas

Kompas.com - 13/11/2013, 17:35 WIB
Rahman Indra

Penulis

 

 

 

KOMPAS.com — Whulandary Herman, Puteri Indonesia 2013, baru saja kembali ke Tanah Air seusai menoreh prestasi dengan masuk dalam 16 besar di ajang Miss Universe 2013 yang berlangsung di Rusia. Menurut para juri, Whulandary memiliki banyak kelebihan.

“Waktu masih di sana, saya bertanya kepada juri apa yang membuat mereka memilih saya,” ujar Whulan, saat ditemui di Graha Mustika Ratu, Jakarta, Rabu (13/11/2013).

Ketua juri Steven Tyler mengatakan bahwa Whulan seperti sosok Pocahontas, tokoh kartun di film Disney yang berkulit eksotis dengan rambut lurus panjang terurai. Sementara Donald Trump menyukai karakter dan sosok Whulan selama mengikuti proses penjurian.

“Pada juri lainnya, saya juga bertanya, jawabannya karena saya tampil begitu percaya diri,” ujar Whulan dengan antusias.

Perempuan kelahiran Pariaman, Sumatera Barat, 26 Juni 1988, ini tampak segar dan mengaku puas dengan prestasi yang diraihnya selama mengikuti karantina Miss Universe 2013. Kontes yang berlangsung selama tiga pekan itu memilih Miss Venezuela Gabriela Isler sebagai jawaranya.

“Saat terpilih masuk 16 besar dan mendengar nama Indonesia disebut, saya cukup kaget dan rasanya mau pingsan,” ungkapnya lagi.

Whulan yang hari itu mengenakan gaun rancangan Didiet Maulana mengaku sejak awal ia sudah menyiapkan diri dengan menghadapi berbagai penilaian juri, mulai dari penilaian gaun malam, bikini, hingga saat interview.

Salah satu trik lainnya, kata Whulan, adalah menjadi pribadi humoris dan menyenangkan bagi kontestan lainnya. “Begitu bisa mencuri hati kontestan lainnya, selangkah untuk mencuri hati para juri,” ujarnya sembari tersenyum.

Menurut Whulan, dirinya selalu bisa memancing rasa ingin tahu kontestan lain saat masa karantina. Misalnya, dengan selalu berganti kostum dengan gaun rancangan desainer Indonesia yang beragam. Kadang ia juga mengajak kontestan lain mencicipi makanan tradisional yang ia bawa dari Indonesia, seperti rendang, keripik balado, hingga kue kuping gajah.

"Kamar saya menjadi tempat berkumpul, dan hubungan saya dengan para kontestan menjadi berasa dekat, padahal kami semua sedang berkompetisi ingin menjadi pemenang," ungkapnya.

Berbeda dengan kontestan lainnya, ketika sedang dalam penilaian wawancara, Whulan memilih untuk bernyanyi. Suaranya saat itu terdengar serak dan dikira sedang sakit. Whulan lalu menceritakan kalau suaranya memang sudah serak dari lahir.

“Saya menyanyikan lagu 'Terajana', saat mereka bertanya artinya apa, saya jawab saja, 'Saya bahagia', dan orang-orang tertawa,” cerita Whulan.

Dengan sosoknya yang ramah, mudah bergaul, dan percaya diri, Steven melekatkan karakter Whulan seperti sosok Pocahontas.

Mengenai kemenangan Miss Venezuela sebagai Miss Universe 2013, menurut Whulan, tak terlalu mengejutkan. “Miss Venezeula sudah mempersiapkan dirinya sejak masih usia tujuh tahun untuk ajang ini, jadi tidak mengherankan,” ujarnya.

Selain kontestan asal Venezuela, ada juga beberapa negara lainnya yang mempersiapkan kandidat sejak masih belia, di antaranya kontestan dari India dan Filipina. “Saya sampai ditawari oleh Miss Venezuela untuk bikin sekolah Miss Universe bersama,” ungkapnya lagi.

Segudang cerita diboyong Whulan seusai berkompetisi di Miss Universe 2013. Selain masuk dalam daftar 16 besar, ia juga menempatkan diri sebagai Runner Up 3 di kategori Best National Costume dan masuk dalam unggulan saat penilaian gaun malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com