Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/06/2014, 13:55 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

KOMPAS.com – Maksud hati supaya anak tidak jajan makanan yang kurang sehat di sekolah, akhrinya orangtua tak membiasakan diri memberikan uang saku sebagai pegangan. Padahal, dengan mempercayakan anak memegang uang dalam jumlah terbatas sekali pun, orangtua telah mulai mengajari anak tentang mengelola uang dengan cara paling sederhana.

Seperti kata Godo Tjahjono, RFC, Penasihat International Association of Registered Finansial Counsultan Indonesia Chapter dalam buku Serba-Serbi Anak, anak sebenarnya sudah harus diajarkan cara mengelola uang sejak usia sekolah dasar. Salah satu caranya adalah dengan memberikan uang saku.

Ia menyarankan sebaiknya pemberian uang saku dilakukan secara bertahap. Usia SD uang saku diberikan harian, usia SMP secara mingguan, dan SMA sampai kuliah diberikan bulanan.

"Pemberian uang saku justru mengajarkan prinsip bahwa uang saku tidak sama dengan uang jajan. Uang saku bisa digunakan untuk jajan, menabung, dan bersedekah. Artinya, anak-anak diajarkan untuk mengontrol dan tidak menghabiskan uang sakunya," kata Godo.

Namun, ini bukan berarti Anda juga boleh terlalu royal memberi uang saku pada anak. Berikan uang saku dalam jumlah yang tepat, agar mereka mulai belajar bagaimana mengelola dan mencukupi semua kebutuhannya dengan uang saku tersebut.

Ada beberapa komponen pemberian uang jajan yang harus diperhatikan oleh orangtua. Seperti terurai berikut ini:

  1. Uang saku memiliki komponen uang untuk dibelanjakan (uang jajan), uang untuk ditabung dan uang untuk didermakan.
  2. Besarnya uang jajan anak ini disesuaikan dengan standar hidup keluarga dan juga uang transport (bila perlu). 3
  3. Lebihkan  sekitar 20-30 persen untuk digunakan sebagai alokasi dana tabungan dan juga untuk aksi sosial di sekolah anak.

Selain tiga hal tersebut, hal utama lainnya adalah uang jajan anak mesti disesuaikan dengan penghasilan bulanan orangtua. Pasalnya, bila Anda salah menentukan nominal uang saku anak, bisa mempengaruhi arus kas rumahtangga lainnya.


Sumber: Serba-Serbi Anak, yang Perlu Diketahui Seputar Anak dari Dalam Kandungan Hingga Masa Sekolah (Tinjauan Psikologis dan Kedokteran), oleh Windya Novita, Penerbit PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia, Jakarta.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com