Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Seks atau Uang, Ini Kiat Pertahankan Rumah Tangga

Kompas.com - 14/11/2014, 15:02 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

Sumber Dailymail

 

KOMPAS.com -- Jika Anda mengira keuangan yang stabil atau kehidupan seks yang fantastis merupakan kunci utama pernikahan yang langgeng, maka Anda salah besar. Sebab, menurut 2.000 pasangan suami istri yang menjadi responden sebuah penelitian dan telah menjalani rumah tangga selama satu dekade atau lebih, mengungkapkan bahwa rahasia pernikahan yang awet adalah tawa dan komunikasi dua arah yang efektif.

Kemudian, penyebab kedua yang membuat pernikahan langgeng adalah kompromi. Selanjutnya, penyebab ketiga adalah sabar dalam menghadapi rintangan dan masalah di depan mata.

Hal yang paling mengejutkan adalah hanya satu persen responden menjawab seks yang baik itu merupakan “sumbu” yang menghangatkan rumah tangga.

Ada juga saran yang cukup menantang, yakni seperti 'jangan menikah', dan 'jangan membiarkan mertua ikut campur dalam rumah tangga'. Persoalan anak juga menjadi konsentrasi bagi beberapa pasangan. Sedikit koresponden menyarankan agar tak perlu memiliki anak. sedangkan yang lain menyarankan agar menunda punya anak sampai benar-benar memiliki tabungan yang mencukupi.

Sarah Thompson, pengacara dari Slater & Gordon yang melakukan penelitian ini mengatakan, "Dari pekerjaanku sebagai pengacara keluarga mengajarkan bahwa pernikahan bisa menjadi tugas yang berat. Ketika berbicara dengan klien mengenai alasan hubungannya yang berakhir, terkadang alasannya selalu sama, yakni masalah komunikasi dan tak mau berkompromi,”.

Thompson juga menyayangkan bahwa pada akhirnya tidak semua pernikahan dapat bertahan. Maka dari itu, sekarang sebuah kantor pengacara bernama Slater & Gordon  menawarkan pengacara pendukung mediasi untuk pasangan yang ingin menyamakan perbedaan dan menyelamatkan pernikahan dari perceraian.

"Ketika penelitian ini ditunjukan, komunikasi dan kompromi bisa menjadi kunci dari pernikahan yang bahagia. Namun, hal itu juga bisa menjadi atribut yang menolong untuk menyelesaikan hubungan yang berakhir dengan tujuan yang terbaik ketika semua pihak bergabung." Ujar Thompson.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Dailymail
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com