Nah, sebuah studi pun baru-baru ini dilakukan untuk mengetahui perilaku seksual pada setiap generasi. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa generasi Y atau disebut juga generasi millennial , cenderung lebih toleran tentang aktivitas seksual pra pernikahan ketimbang generasi sebelumnya. Sebagai perbandingan, toleransi generasi masa kini akan aktivitas tersebut mencapai 58 persen pada tahun 2012, dibandingkan dengan 28 persen di tahun 1974.
Meskipun demikian, studi tersebut menemukan pula bahwa generasi terdahulu lebih sering bercinta dibandingkan generasi masa kini. Menurut para ahli, ada beberapa penyebab terjadinya kecenderungan semacam ini, seperti meningkatnya kesadaran tentang dampak kesehatan yang ditimbulkan dari aktivitas seks pra pernikahan.
"Generasi millennial tidak mengalami dunia yang menyatakan bahwa seks pra pernikahan merupakan hal yang tabu. Namun demikian, meski mereka lebih toleran terhadap perilaku semacam itu, mereka tidak mengambil kesempatan itu. Salah satu alasannya adalah karena meningkatnya kesadaran tentang HIV AIDS dan penyakit seks menular, bukan masalah moralitas," ujar Jean Twenge, selaku ketua penelitian tersebut.
Meski setiap generasi memiliki persepsi dan perilaku yang berbeda mengenai perilaku seksual dan generasi masa kini lebih toleran terhadap perbincangan tentang seks, Twenge mengungkapkan perbincangan soal seks antar generasi masih dirasa aneh dan canggung. Sebab, mereka masih merasa aneh membicarakan soal tersebut kepada orang tua mereka.
"Yang Anda bisa lihat adalah ketika generasi millennial mendiskusikan tentang seks dengan orang tua mereka adalah timbulnya sifat lebih permisif tentang seksualitas. Namun orang tua juga tidak mau buka mulut tentang aktivitas seksual mereka," ungkap Twenge.