Pasalnya, pada siaran langsung yang ditayangkan salah satu stasiun TV swasta dari Jakarta Convention Center, busana kebaya yang dikenakan oleh finalis Puteri Indonesia 2016, disensor oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Namun demikian, Lenny menerima dengan lapang dada mayoritas suara masyarakat Indonesia yang memiliki aturan busana tertutup.
Hampir sama dengan Lenny, desainer Deden Iswanto menerima keputusan KPI menyensor bagian tubuh wanita tertentu saat sedang mengenakan kebaya.
"Kalau acaranya Puteri Indonesia harusnya sebagai desainer sudah siap, karena peraturan di televisi saat ini memang tak boleh. Itu memang kebijakan pemerintah. Kita harus mentaati pemerintah saat ini," terang Deden.
Sejumlah besar publik merasa tindakan penyensoran busana kebaya Puteri Indonesia itu sebagai sesuatu yang berlebihan.
Sebab, semestinya rakyat Indonesia melestarikan dan merasa bangga akan warisan pakaian tradisional, seperti kebaya. Setidaknya sebagian besar netizen mengutarakan rasa keberatan mereka dengan menuliskan berbagai komentar dan status di masing-masing akun media sosial.