Remaja yang Ramah Punya Masa Tua Bahagia

KOMPAS.com —  Tampaknya bahagia di usia tua dipengaruhi dari cara bergaul di usia remaja. Konon, kepribadian kita di kala remaja, bagaimana kita bergaul dengan orang-orang di sekitar kita, dapat menentukan kebahagiaan kita di masa datang. Benarkah?

Penelitian baru yang dilakukan oleh University of Southampton telah menunjukkan bahwa kepribadian Anda dipengaruhi oleh masa remaja yang bahagia. Mereka yang mempunyai emosi stabil di masa muda akan lebih bahagia di kemudian hari daripada mereka yang introver atau emosinya tidak stabil.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Research in Personality ini melihat neurotisisme (mereka yang memiliki masalah dengan emosi yang negatif, seperti rasa khawatir dan rasa tidak aman) dan ekstrover (mereka yang antusias, senang bergaul, energik, tertarik dengan banyak hal, ambisius) pada usia 16-26 tahun, dan membandingkannya dengan kepuasan hidup serta mental kesejahteraan pada usia 60–64 tahun.

Mereka yang memiliki sifat ekstrover di usia remaja kemungkinan menjadi bahagia jauh lebih besar di awal usia 60-an. Orang yang neurotik mungkin tidak secara langsung membuat kita tidak bahagia, namun sifat-sifat tersebut meningkatkan kerentanan kita terhadap tekanan psikologis dan kecemasan, yang pada akhirnya akan membuat tingkat kepuasan hidup kita menurun.

 Dr Catharine Gale dari Lifecourse Epidemiology Unit Medical Research Council di Universitas Southampton mengatakan, "Kami menemukan bahwa sifat yang terbuka di masa muda memiliki efek positif secara langsung pada kesejahteraan dan kepuasan hidup di kemudian hari.”

“Neurotisisme, sebaliknya, memiliki dampak negatif, terutama karena cenderung membuat orang lebih rentan terhadap perasaan cemas dan depresi, serta masalah kesehatan fisik,” imbuhnya.

Tentu akan menarik memahami apa yang menentukan seberapa bahagia orang di masa tuanya karena terbukti bahwa orang yang lebih bahagia cenderung berumur panjang.