Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wayang Golek pada Koleksi Anyar Mel Ahyar

Kompas.com - 10/10/2013, 20:47 WIB
K. Wahyu Utami

Penulis

KOMPAS.com - Rasa bangga Mel Ahyar akan budaya Indonesia membawanya menyusuri relung kreasi yang tersaji dalam rangkaian koleksi yang dipamerkan di panggung IPMI Trend Show 2014.

Demi menyempurnakan rilisan gaun terbarunya, perempuan yang sempat menjajaki karier sebagai perancang pada label ritel Mama&Leon di Bali ini, bekerjasama dengan seorang ilustrator, Yona Yu. Mereka mewujudkan tokoh-tokoh pewayangan bergaya kawaii (imut dalam bahasa jepang,-red).

Sebanyak 35 koleksi busana, yang terdiri dari 20 koleksi siap pakai (ready-to-wear) dan 15 lini adibusana (coutoure). Masing-masing merepresentasikan inspirasi Mel mengenai kisah sederhana antara rakyat biasa dan pahlawannya. Karakter pewayangan seperti Semar, Cepot, Gareng, Petruk, Punakawan dan tokoh antagonis, Buto yang mewakili rumpun rakyat biasa. Kemudian, tokoh pahlawan dimanifestasikan lewat karakter Pandawa Lima, yang terdiri dari Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa.

 “Konsep ini sudah lama ingin saya wujudkan, tapi memang proses ide kreatifnya memakan waktu lama. Akhirnya bisa terwujud dengan bantuan ilustrator yang membantu untuk ‘menghidupkan’ tokoh-tokoh pewayangan agar tidak terkesan kuno dan berat. Sebaliknya, saya ingin jadi lebih menarik, modern dan lucu’’ jelas Mel.

Menyatukan seni merancang dan menggambar, merupakan langkah cerdas dalam menerjemahkan unsur tradisional dengan format yang kekinian. Untuk lini siap pakai, Mel menghadirkan koleksi busana yang mudah untuk dipadankan, namun tetap feminin dan memberikan perempuan kebebasan dalam bergerak.

Sebuah pendekatan terhadap kemewahan yang diolah tanpa menghilangkan sintesa modernitas, keanggunan dan keabadian begitu terang-terangan diangkat pada belasan koleksi adibusana.

Meskipun tokoh pewayangan dikreasikan dengan impresi yang humoris. Namun, karena dikemas dengan gaya busana modern yang menerapkan teknik menjahit sharp tailoring (jahitan yang jeli) dan boxy cut loose ( busana longgar yang melebar ke samping dan menyempit dibagian bawah) seperti era tahun 90-an. Akhirnya, mood yang tercipta pun terasa modern dan avantgarde.

Konsep brilian ini, hadir dalam dua sequence yang masing-masing diiringi dengan penggalan cerita yang menarik. Pada sequence pertama,  sejumlah gaun dengan siluet minimalis dan sederhana mempersembahkan permainan motif  yang atraktif.  Kenyamanan hadir lewat material sutra katun, sutra organdi, sutra tipis (crepe silk) dan juga sutra taffeta (taffeta silk).  

Pada sequence berikut, Mel menampilkan volume boxy (busana longgar dan bervolume) ala 90-an yang dibuat lebih dramatis dengan detail aplikasi dan aksesoris yang lebih berat. Kali ini, gaya rancang yang ditonjolkan terbilang rumit, aplikasi teknik laser cut dan flock (teknik menggunting pada bahan bludru dan lem khusus untuk merekatkan kain).

 “Tadinya koleksi ini hanya untuk koleksi couture saya, tapi saya menantang diri saya sendiri untuk bisa menciptakan ready-to-wear. Koleksi ready-to-wear saya akan segera hadir di Galerie Lafayette dan Fashion First,” ungkap wanita lulusan ESMOD Paris Internasional ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com