Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/09/2013, 09:36 WIB
Rahman Indra

Penulis

KOMPAS.com - Hadirnya tiga desainer ini jelas memberi napas baru bagi Ikatan Perancang Mode Indonesia. Menariknya, ketiga desainer ini punya gaya rancangan yang khas. Mel Ahyar terkenal dengan gaya couture dan edgy, Yogie bergaya klasik dan Danny Satriadi dengan kesan glamor.

Bagaimana dengan koleksi yang bakal disuguhkan dalam IPMI Trend Show 2014? Berikut rangkuman hasil wawancara KompasFemale bersama tiga perancang muda Indonesia.

Yogie Pratama. Desainer muda ini menyiapkan 30 busana wanita dengan tema melancholia.
Inspirasinya berasal dari perasaan melankolis yang kemudian dipresentasikan dalam tiga sekuen. Dibuka dengan koleksi yang didominasi warna hitam, lalu emas, dan kemudian merah.

"Wanita melankolis di tiga imej yang berbeda, sisi hitam mewakili sisi gelap dengan benang merahnya warna emas dan glamor," ungkapnya saat ditemui di Gandaria City, Rabu (25/9/2013).

Yogie menambahkan kalau koleksinya ini akan cenderung bergaya modern dengan potongan two pieces, cocktail dress dan beberapa gaun malam. Kata dia, jika dulu busana pesta untuk wanita kerap ribet, kali ini ia membuatnya menjadi lebih ringan dan sederhana. Sebagai contoh, untuk bagian kiri dan kanan rok, itu tidak akan ada jahitan sama sekali. Dia menggunakan teknik khusus dalam pembuatannya.

Untuk volume akan banyak gaun berbentuk mermaid dan H-line dengan penambahan di beberapa detail. Mungkin tidak memakai manik-manik yang berkilau namun dibuat menjadi lebih suram.

Danny Satriadi. Mengusung tema inflorescence, Danny mengaku akan banyak bermain dengan motif bunga. Baik itu dalam bentuk motif cetak digital hingga bordiran penuh bunga.

Namun, bukan berarti koleksinya ini sepenuhnya bernuansa feminin. Danny mengatakan dirinya menyertakan kesan yang maskulin dalam koleksinya ini. Seperti memberi struktur dan garis yang tegas dalam sebuah gaun sehingga tidak begitu feminin tampilannya.

Total ada 24 busana yang sudah ia siapkan dengan pemilihan warna yang cenderung terang. Merentang dari warna hijau, fuchsia, kuning terang dan medium violet. Yang spesial dari koleksinya ini, kata Danny, terdapat pada permainan teknik print. Dia membuat khusus motif cetak bunga ini dengan penempatan yang sedemikian rupa sehingga akan memberikan tampilan yang tidak hanya sekadar tempelan.

Mel Ahyar. Hampir serupa dengan Danny, Mel juga mengangkat motif cetak dalam koleksinya kali ini. Namun, motif cetak yang ia buat bertemakan wayang golek, dengan tokoh-tokoh wayang yang dibuat lebih bernuansa komikal.

Tokoh punakawan dalam wayang diterjemahkan Mel ke dalam siluet dan nantinya lebih dikemas dalam peragaan yang segar, dinamis dan enak dilihat. Ada total 35 busana dengan motif wayang yang disiapkan untuk koleksi kali ini.

"Siluet ala tahun 90an dan oversized, serta bagaimana saya kali ini bermain-main dengan tokoh wayang," ujarnya lugas.

Pemilihan wayang ini disampaikan Mel karena dia punya visi tersendiri. Kata dia, dirinya tidak mau melulu menerjemahkan Indonesia lewat batik dan tenun. Dengan membawa motif wayang dalam desain yang baru dan enerjik, dia juga ingin anak muda melihat wayang sebagai sesuatu yang juga modern.

Bekerjasama dengan ilustrator asal Bandung, Mel mengatakan kalau tokoh wayang akan tampil dengan bentuk yang sedikit komikal, namun tidak begitu kekanak-kanakan. Pembuatan konsep tokoh wayang untuk diaplikasikan sebagai motif pada busananya kali ini memakan waktu yang tidak singkat. Karenanya, Mel optimistis koleksinya kali ini menjanjikan untuk diperagakan.

IPMI Trend Show 2014 berlangsung selama dua hari dari 8 hingga 9 Oktober 2013 di Skenoo Hall Gandaria City Jakarta. Selain tiga desainer ini juga tampil koleksi dari Era Soekamto, Tuty Cholid, Syahreza Muslim, Carmanita, Liliana Lim, Denny Wirawan, Kanaya Tabitha, Votum Sebastian Gunawan, Barli Asmara, Sutanto Danuwidjaya, dan Spous Priyo Oktaviano.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com