Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahagia dan Cemas Mendominasi Perasaan Ibu Pasca Persalinan

Kompas.com - 06/12/2013, 17:03 WIB
K. Wahyu Utami

Penulis



KOMPAS.com –
Rasa bahagia setelah melahirkan kerap diikuti dengan perasaan cemas menghadapi peran yang baru sebagai ibu. Perubahan peran ini pada awalnya cukup merepotkan sehingga ibu baru sering mengalami fluktuasi emosi.

Kewajiban untuk menyusui, beradaptasi dengan jam tidur bayi, dan juga kondisi fisik yang belum pulih pasca melahirkan dapat membuat ibu merasakan momen yang berat. Bentuk tubuh yang belum kembali langsing juga membuat mereka merasa tidak menarik di hadapan suami.

Dalam sebuah survei, setengah dari responden merasakan suami mereka lupa diri mereka sebagai seorang wanita setelah menjadi ibu. Di lain pihak, para suami mengaku lelah menghadapi istri mereka setelah melahirkan.

"Para pria merasa istri mereka menjadi terlalu sensitif dan sulit didekati pasca melahirkan. Alhasil, para suami memilih menjaga jarak dan itu disalahartikan oleh para istri," kata Seema Hingoranny, psikolog keluarga.

Tetapi jangan khawatir karena kondisi tersebut hanya sementara. Perubahan mood yang dialami para ibu tersebut memang dipengaruhi oleh perubahan hormonal. Seiring dengan penyesuaian akan peran barunya, biasanya semua akan normal kembali.

“Luangkan waktu berkualitas untuk Anda berdua, seperti makan malam berdua. Suami juga bisa meringankan beban istri dengan ikut membantunya mengasuh bayi. Tindakan-tindakan kecil ini bisa mendekatkan kembali hubungan Anda berdua," kata Seema.

Tetapi jangan diabaikan jika perubahan emosi, apalagi jika ibu sering menangis tanpa sebab, berlangsung berminggu-minggu. Bisa jadi ibu mengalami depresi pasca melahirkan. Konsultasikan pada psikolog atau psikiater agar ibu bisa kembali tenang dan percaya diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com