Agar Pacaran di Kantor Tak Mengganggu Karier

1. Sadar risiko

Berdasarkan etika kerja, sejak awal bekerja di kantor sebaiknya pegawai sudah memiliki batasan jelas antara hubungan profesional dengan hubungan personal. Serta bisa menjaga baik hubungan interpersonal di lingkungan kerja. Aturan tak tertulis di tempat kerja pun banyak menyatakan agar antar karyawan menjauhi hubungan personal yang lebih dekat.

2. Buat deal

Bila kedua pihak sudah jatuh hati terlalu dalam dan ingin bentuk hubungan mengarah pada komitmen personal yang lebih serius, sementara pengaturan kantor jelas tidak memungkinkan, maka diskusikan baik-baik. Konsekuensi apa yang kiranya akan terjadi dan tindakan praktis apa yang perlu dilakukan agar situasinya tetap win-win bagi semua pihak. Misal, salah satu pihak memutuskan untuk mengajukan mutasi ke bagian lain atau cabang lain. Atau salah satu pihak mengajukan resign dan mencari tempat kerja baru.

3. Kesepakatan di awal

Kenali sejak awal kemungkinan terburuk yang bisa terjadi antara Anda dengan pasangan. Capai kesepakatan dari awal bagaimana Anda berdua akan menangani situasi bila hubungan Anda berdua putus di tengah jalan.

4. Hindari ribut di kantor

Jangan pernah mengekpresikan argumentasi pribadi di tempat kerja. Bila terjadi perdebatan, argumentasi mengenai hubungan Anda berdua sebaiknya lakukan di luar kantor untuk menjaga privasi. Serta jangan gunakan fasilitas komunikasi kantor, misalnya email dan telepon untuk kepentingan personal Anda berdua.

5. Jangan umbar kemesraan

Bila di kantor, boleh-boleh saja bersikap mesra dan sayang-sayangan dengan kekasih. Tapi kalau sudah berada di lingkungan kantor, usahakan agar hubungan romantis tersamar, tidak pamer kemesraan di depan teman kerja, klien, dan customer. Apalagi di depan bos.

Hindari tindakan mencari perhatian dan tetaplah fokus pada urusan pekerjaan di waktu kerja Anda. Terpenting jaga perasaan rekan-rekan kerja yang lain. Serta jaga profesionalitas Anda agar keduanya bisa berjalan lancar.