Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/01/2014, 14:45 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

KOMPAS.com - Perceraian orangtua adalah sebuah tragedi besar bagi seorang anak. Dalam banyak kasus, perceraian membuat anak-anak kesulitan berkomunikasi dan menerima kasih sayang dari salah satu orangtuanya.

Namun sebagai anak, tentunya Anda punya keterbatasan untuk "menggagalkan" keinginan orangtua untuk bercerai. Meski mungkin ada perasaan ingin menyalahkan orangtua, atau bahkan takut gagal juga jika menjalin hubungan, sebenarnya kita bisa mengambil pelajaran positif dari perceraian orangtua. Bahkan dalam banyak hal bisa menguatkan kehidupan pernikahan. Tentu saja, Anda tak ingin perceraian orangtua Anda terulang kembali dalam pernikahan Anda kan?

Apa saja yang bisa kita pelajari?

1. Mengekspresikan perasaan
Kebanyakan orang justru berusaha untuk memendam kemarahan dan kekecewaan dalam hati. Padahal inilah yang akan menyebabkan meledaknya kemarahan dan mungkin bisa menyebabkan terganggunya keharmonisan rumah tangga seseorang. Anak dari keluarga broken home pasti menyadari hal ini. Salah satu cara untuk menghindari ledakan emosi adalah dengan belajar mengekspresikan perasaan, bersikap lebih terbuka dan jujur pada pasangan.

2. Menikahi orang yang dipercaya
Banyak perceraian disebabkan karena kebohongan, baik tentang kesetiaan, keuangan, dan perilaku negatif lainnya. Sulit memang untuk mengetahui dengan pasti apakah sikap mereka akan berubah setelah menikah. Namun yang pasti kepercayaan terhadap pasangan adalah hal yang paling penting dibandingkan nafsu atau perasaan sudah menemukan pasangan ideal.

3. Saling membutuhkan antarpasangan tanpa harus tergantung secara finansial
Cindy Crawford pernah mengungkapkan bahwa sekalipun orangtuanya sudah bercerai, namun sang ibu masih bergantung pada ayahnya secara finansial. Hal ini menyebabkan si ibu tidak merasa bebas untuk bisa mengungkapkan keinginan serta kemarahannya kepada ayahnya agar tetap mendapatkan kiriman keuangan.

Hal itu membuat Crawford akhirnya bertekad untuk mandiri secara finansial. Namun pada saat yang sama ia juga tetap ingin membuat suaminya, Rande Gerber merasa dibutuhkan sebagai suami. Jadi, ia berfokus terhadap hal-hal kecil dalam hubungan mereka di mana ia masih bisa mendapatkan perasaan "membutuhkan suaminya".

4. Menghabiskan waktu berdua akan mengingatkan Anda mengapa saling mencintai
Jangan pernah mengabaikan pentingnya waktu untuk berduaan tanpa anak-anak. Kebanyakan orangtua tidak tega untuk meninggalkan anak padahal sebenarnya sesekali tak masalah. Waktu berduaan dengan pasangan bisa membantu Anda benar-benar tenang dan santai. Ini adalah cara yang baik untuk bisa fokus pada pasangan dan kembali mengingatkan Anda dan pasangan alasan mengapa Anda berdua saling jatuh cinta.

5. Jangan menyerah
Banyak perempuan menikah yang akhirnya menyerah untuk melepaskan karier atau hal-hal lain yang mereka sukai. Mungkin termasuk orangtua Anda. Namun sebenarnya situasi ini bisa menyebabkan ketegangan dan kebencian terhadap pasangan. Anda masih bisa kok membicarakan hal ini dan menemukan jalan keluarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com