Jangan Pernah Terlalu Sibuk untuk Orang-orang Tercinta

KOMPAS.com — Sebagai anak, pasti Anda pernah menunda ajakan makan malam dari orangtua. Sebagai istri, pasti Anda pernah lebih memilih arisan dibandingkan menghabiskan akhir pekan bersama suami dan anak di rumah. Sebagai suami, pasti Anda pernah menolak menemani istri mengunjungi temannya yang baru saja melahirkan.

Sebelum Anda menyadarinya, hari berlalu begitu cepat dan membawa Anda pada penyesalan. Pasalnya, Anda tak kunjung sempat menikmati waktu berkualitas dengan keluarga dan orang-orang yang Anda cinta. Jika mengaku mencintai keluarga, entah kepada istri, suami, anak, dan orangtua, merasakannya saja tidaklah cukup, Anda harus mengusahakannya!

Bagi masyarakat modern, sangatlah mudah untuk terjerumus pada pusaran pengabaian. Mungkin beberapa dari Anda pernah merasakan kondisi ketika sebenarnya tidak ada maksud untuk tidak bertukar kabar dengan keluarga selama berbulan-bulan. Tetapi, karena kesibukan, hal yang demikian begitu saja terjadi.

Seperti dikutip dari The Rules of Love, yang ditulis oleh Richard Templar, bahwa akan selalu ada alasan untuk memprioritaskan hal lain daripada keluarga. Bahkan pada saat tidak ada, Anda bakal menciptakannya sendiri.

“Hati yang memaafkan dan menjalin persaudaraan akan selalu mendapatkan kemudahan. Sebaliknya, hati yang melupakan dan cenderung tidak peduli, umumnya selalu menemukan kesulitan,” ujar Richard.

Menunggu siapa yang memulai merupakan bentuk lain dari kesalahan yang tidak akan menemukan kebenaran. Bila salah satu anggota keluarga tidak sempat melakukannya, kenapa bukan Anda saja yang menghubungi. Selama 15 menit saling menanyakan keadaan masing-masing lewat telepon lebih berkualitas dibandingkan tidak sama sekali.

Jangan sampai saat menyadari betapa berartinya kehadiran mereka dalam hidup, mereka tak lagi ada di sekitar Anda. Anda tak hanya akan merasa kesepian, tetapi juga menyedihkan.

Hari ini, mulailah mencium kening istri Anda sebelum berangkat kerja. Untuk para istri, berikan senyum dan pelukan hangat kepada suami sebagai pengingat bahwa Anda adalah “rumah” untuknya kembali. Lalu untuk para anak, lakukan reservasi di sebuah restoran favorit keluarga dan hubungi orangtua serta saudara kandung, sampaikan bahwa Anda rindu dan ingin menikmati makan siang bersama mereka.