Kebaya Simbol Kekuatan Perempuan Lawan Serbuan Busana Modern

Dalam perkembangannya, sekarang kebaya sudah lebih aplikatif lagi untuk digunakan dalam berbagai acara. Kalau dulu, masyarakat modern hanya memakai kebaya saat ikut pawai di Hari Kartini, kini kebaya modern sudah banyak dipakai untuk menghadiri acara formal, dan undangan pernikahan.

Sebenarnya, kebaya tak hanya mempercantik perempuan Indonesia,tetapi kebaya juga memiliki nilai filosofi yang tinggi. Kebaya ternyata mencerminkan feminitas dan kekuatan perempuan.

"Kebaya sebenarnya adalah simbol perlawanan perempuan terhadap arus globalisasi," kata politisi, Yenny Wahid saat konferensi pers fashion show Amy Atmanto "Inspirasi Kebaya" di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dikatakan Yenny, sekarang ini, semakin banyak serangan busana-busana modern dari luar negeri yang masuk ke Indonesia. Hal ini menjadi dampak negatif dari arus globalisasi. Artinya, semakin banyak merek busana luar negeri yang masuk, akan kekhawatirannya semakin banyak pula orang yang lupa pada kebaya karena dianggap kuno.

Yang lebih ditakutkan, arus globalisasi dunia fesyen ini akan menghilangkan identitas dan jati diri bangsa.

"Kebaya itu adalah senjata untuk menghadapi aset globalisasi yang ada. Kebaya adalah sebuah aset nasional," ujar Yenny.

Pernyataan ini juga disetujui oleh politikus, Puan Maharani. "Perempuan Indonesia tak boleh lupa dengan akarnya. Kebaya tak cuma harus dilestarikan, tapi juga harus dipakai, dengan demikian semakin banyak orang yang melihat kecantikan kebaya," kata Puan melalui pesan yang dititipkan kepada Amy Atmanto.