Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Wulan Guritno Melindungi Anak dari Kekerasan Seksual

Kompas.com - 14/06/2014, 21:43 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com - Kasus kekerasan seksual pada anak yang marak diberitakan belakangan membuat banyak orangtua khawatir. Upaya pencegahan pun menjadi perhatian. Orangtua mencari cara terbaik untuk melindungi anak-anaknya.

Banyak cara yang orangtua bisa lakukan untuk melindungi anak dan mencegah terjadinya kekerasan seksual. Dari berbagai referensi yang ada, cara aktris Wulan Guritno melindungi anak-anaknya dari kekerasan seksual bisa menjadi pilihan.

Mengenalkan anak dengan anggota tubuhnya sejak dini, termasuk bagaimana cara memelihara tubuh, menjadi fokus utama Wulan. Anak-anak perlu tahu bahwa ada bagian yang sangat pribadi pada tubuhnya, yang perlu dijaga dan tak sembarangan orang bisa melihat apalagi menyentuhnya.

"Anak-anak harus tahu area pribadi pada tubuhnya, di mana area yang benar-benar pribadi, terutama area sini," kata Wulan sambil menunjuk bagian bawah tubuhnya.

Bukan sekadar memahami secara rinci area pribadi pada tubuhnya, anak juga harus membedakan siapa yang boleh melihat dan menyentuhnya. Pastikan nama-nama orang terdekat yang mengasuh anak dikenali dengan baik.

"Siapa yang boleh melihat dan menyentuh private area juga perlu dipahami dengan baik oleh anak. Kalau om dan tante boleh melihat dan menyentuh, sebutkan nama om dan tantenya. Om dan tante yang mana? Karena teman-teman orangtuanya juga om dan tante. Siapa yang mengasuh anak perlu dikenal anak dengan baik, namanya, supaya mereka paham bahwa pengasuhnya itulah yang boleh melihat dan menyentuh tubuhnhya," kata Wulan seusai peluncuran desain terbaru peranti makan Corelle, di Jakarta, Sabtu (14/6/2014).

Selain memahami anggota tubuhnya, termasuk membedakan mana area pribadi pada tubuhnya, dan siapa yang boleh melihat atau menyentuhnya, anak juga perlu dijelaskan bagaimana caranya mencari pertolongan kalau ada yang mengganggunya apalagi sampai menyentuh area pribadi.

"Kalau ada yang mengganggu, anak-anak perlu diajarkan bagaimana caranya berteriak misalnya untuk mencari pertolongan. Berteriak sekencang-kencangnya, bukan sekadar mengaduh," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com