Inilah yang menjadi perhatian Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Dalam The Blog-The Huffington Post, tayang 23 Juni 2014, Obama menuliskan bahwa tempat kerja ramah keluarga adalah kebutuhan dasar.
Dalam pembukaan tulisannya, Obama mengatakan, prioritas utamanya sebagai presiden adalah membangun kembali ekonomi dengan semua orang yang bekerja keras di dalamnya berhak mendapatkan kesempatan untuk maju.
Orangtua bekerja, dalam pandangan Obama, termasuk di dalam para pekerja keras itu. Karenanya dalam pertemuan Gedung Putih yang membahas mengenai keluarga bekerja, pemerintah Amerika mengajak pemimpin perusahaan, pelaku bisnis, pekerja untuk saling terbuka bicara tantangan orangtua bekerja yang dihadapi setiap hari.
Menurutnya, berikut beberapa kebutuhan dasar yang menjadi prioritas dan perlu diperjuangkan untuk orangtua bekerja:
* Fleksibilitas
Studi membuktikan bahwa fleksibilitas membuat para pekerja lebih bahagia dan membantu perusahaan menurunkan turnover serta meningkatkan produktivitas.
Namun, orangtua bekerja belum banyak mendapatkan kesempatan ini. Mereka butuh waktu kerja fleksibel agar bisa menjalankan peran sebagai orangtua saat anak-anak membutuhkan mereka. Misalnya, mereka bisa datang ke kantor lebih siang karena harus mengantar anak ke sekolah. Contoh lain, orangtua bisa bekerja dari rumah saat anak sakit.
* Cuti melahirkan
Banyak orangtua bekerja tak bisa menafkahi keluarga saat harus menjalani cuti melahirkan. Semestinya saat ibu bekerja menjalani cuti melahirkan, mereka tetap bisa mendapatkan gaji penuh.
* Biaya pengasuhan anak
Salah satu tantangan besar dalam pengasuhan anak bagi orangtua bekerja adalah menitipkan anak di jasa daycare atau menyekolahkannya di playgroup. Mau tak mau cara ini harus dipilih, meski menguras biaya tinggi, agar pekerjaan dan karier tetap berjalan dengan baik demi tujuan utama menafkahi keluarga. Peningkatan upah minimum menjadi solusi untuk para orangtua bekerja untuk mengatasi masalah ini.
"Saya menanggapi ini secara pribadi, sebagai anak dan cucu dari para perempuan kuat yang sudah bekerja keras untuk mendukung saya dan adik perempuan saya, sebagai suami dari wanita brilian yang berjuang untuk menyeimbangkan pekerjaan sambil membesarkan dua anak perempuan kami karena saya sering pergi untuk urusan pekerjaan, dan sebagai bapak dua anak perempuan yang saya ingin selalu berada dekat mereka sebisa mungkin, saya harap mereka bisa memiliki keluarga dan karier dengan jalan mereka masing-masing suatu hari nanti," tulisnya.
Kalau Amerika mulai memikirkan membuat kebijakan ramah keluarga, bagaimana dengan Indonesia? Apakah tempat kerja ramah keluarga sudah menjadi perhatian para pemimpin kita setidaknya pemimpin terdekat di perusahaan tempat kita bekerja saat ini?