Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria "Bertopeng" Bisa Bikin Gagal Masa Penjajakan

Kompas.com - 27/06/2014, 11:09 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com - Masa penjajakan merupakan momen tepat untuk Anda mengenali kepribadian si dia. Apakah ia berkepribadian sesuai idaman Anda atau dia hanya sekadar membangun imej palsu demi mendapatkan perhatian Anda padahal aslinya tidaklah demikian.

Ronald Frank, penulis buku Semua Tentang Cinta mengatakan pria tak perlu menjadi orang lain untuk sekadar menciptakan impresi palsu demi mendapatkan perhatian wanita.

Namun demikian, pria perlu mengenali tipenya, melihat kelebihan dalam dirinya bukan kekurangannya. Lalu menjadi diri sendiri dengan fokus pada kelebihan dan tidak memaksakan diri menjadi salah satu dari dua karakter idaman wanita itu hanya demi mengesankan lawan jenis.

"Tidak ada satu karakter pada pria yang bisa membuat semua tergila-gila kepadanya. Yang terbaik adalah lihat kelebihan dalam diri. Diperbesar kualitas sesuai dengan tipenya," kata Ronald di sela peluncuran Axe Dark & Gold Temptation di Jakarta.

Terkait hasil survei yang mengatakan wanita menggilai dua tipe pria, yakni pria spontan, manis, humoris, penyayang dan menyenangkan serta pria menarik, bergaya, dewasa, elegan dan berkelas, Ronald menyampaikan pandangannya.

Menurutnya, meski wanita suka dua tipe pria tersebut bukan berarti pria harus memakai topeng untuk menjadi salah satunya.

"Kalau memaksakan diri menjadi salah satu, pria pakai topeng. Kalau pakai topeng akan banyak drama nantinya saat sedang pendekatan dengan wanita," katanya.

Kalau banyak drama terjadi dalam masa penjajakan sebuah hubungan, boleh jadi si dia belum menunjukkan dirinya apa adanya. Alih-alih berjodoh yang terjadi kemudian adalah perpisahan.

Menurut Ronald, inilah yang kerap terjadi pada pria. Kebanyakan pria berusaha membangun impresi palsu demi merebut hati lawan jenisnya.

Alhasil, bukan wanita idaman yang berhasil didapatkan, status lajang lah yang kembali melekat padanya lantaran ketidakcocokkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com