Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlukah Wanita Biarkan Bulu Ketiak Tumbuh Lebat?

Kompas.com - 29/06/2015, 13:00 WIB
Kontributor Female, Lusina

Penulis

Sumber NYMag

KOMPAS.com –- Belakangan ini tren menumbuhkan bulu ketiak sedang digemari oleh banyak wanita di seluruh belahan dunia. Pemicu awal dari tren ini adalah “pemberontakan” yang dicetuskan oleh sejumlah aktivis feminis. Mereka menilai industri kecantikan dan lingkungan sosial terlalu banyak memberikan standar kecantikan yang membelenggu wanita. Alhasil, mereka pun menggerakan kampanye menumbuhkan bulu ketiak sebagai penolakan terhadap standar kecantikan.

Menumbuhkan bulu ketiak untuk sebagian wanita merupakan sebuah kebiasaan buruk yang menurunkan kualitas penampilan. Tak hanya memalukan, bulu ketiak juga bisa menimbulkan aroma bau badan yang mengganggu lingkungan sekitar.

“Sebenarnya, bulu ketiak itu adalah pertahanan pertama dari keringat agar tidak menyebar ke seluruh kulit tubuh. Pada teori lain, bulu ketiak bisa mencegah kulit lecet karena bulu membatasi gesekan antara kulit dan tulang di sekitar ketiak,” terang Jaime Schmidt, Founder, Schimdt’s Natural Deodorant.

Hadirnya “aturan” untuk mencukur atau menggunting bulu ketiak, kata Schmidt, lebih pada kenyamanan pasangan saat sedang bercinta. Sebab, banyak pria yang merasa terganggu dengan bulu ketiak pasangannya.

Sebuah studi yang dihelat pada tahun 2007 silam menyimpulkan bahwa bulu ketiak yang tumbuh di atas kelenjar keringat memiliki fungsi membaurkan pheromone yang konon menghadirkan aroma natural untuk menebarkan daya tarik wanita pada pria.

Perlu Anda ketahui pheromone adalah zat yang diproduksi secara alamiah oleh tubuh pada masa subur dan disebarkan melalui udara untuk menarik perhatian pria.

Bagaimana dengan pembaca wanita, apakah Anda berani dan percaya diri memiliki bulu ketiak yang lebat?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com