Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Tidur Malam? Mungkin Gangguannya Ada di Kamar Anda

Kompas.com - 09/07/2015, 21:07 WIB
Kontributor Female, Lusina

Penulis


KOMPAS.com –
Sudah bukan rahasia lagi bahwa sebagian besar generasi muda dengan kisaran usia 25 hingga 35 tahun ditemukan sering kesulitan tidur malam. Salah satu sindrom insomnia yang banyak dialami adalah sering terbangun saat tengah atau sepertiga malam.

Beberapa waktu lalu, menurut riset yang dihelat oleh CreditCards.com, sebanyak 62 persen rakyat Amerika Serikat dinyatakan insomnia.  Sebenarnya, banyak penyebab seseorang mengalami gangguan tidur di waktu malam. Entah sedang kesulitan finansial, masalah keluarga, dan persoalan personal lainnya.

Namun, sebuah studi teranyar mengatakan bahwa kamar tidur yang berantakan bisa jadi merupakan penyebab utama seseorang susah terlelap di malam hari.

Kamar yang berantakan, menurut para peneliti, membuat Anda gelisah sehingga kantuk susah datang dan Anda pun terjaga sepanjang malam. Sebaliknya, mereka yang selalu meluangkan waktu membersihkan kamar, ditemukan lebih mudah tidur dan berbahagia.

Selain sulit tidur, kamar yang berantakan dan banyak tumpukan barang adalah biang keladi rasa lelah yang Anda rasakan saat bangun di waktu pagi.

Penelitian ini menguak data bahwa 83 persen responden yang didiagnosa memiliki masalah insomnia mengaku malas merapikan kamar dan hobi menumpuk-numpuk barang, terutama di sekitar kasur.

“Mereka yang hobi menimbun barang, tipikalnya sulit mengambil keputusan dan menentukan prioritas. Jadi, sulit tidur otomatis menjadi permasalahan utama mereka,” ujar Dr Pamel Thacher, Psikolog, New York St Lawrence University.

Barang yang menumpuk dan tertimbun di sekitar kamar, kata Dr Thacher, bisa membuat orang yang berada di dalamnya mengalami gangguan fungsi kognitif, stres, dan depresi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com