Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/05/2016, 11:02 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

 

KOMPAS.com –- Mengandung atau hamil merupakan kabar bahagia untuk wanita yang telah menikah. Bayangan segera menimang anak menjadi motivasi bagi ibu hamil untuk menjadi lebih baik.

Selain mengonsumi penganan sehat, banyak ibu hamil yang juga menghentikan kebiasaan-kebiasaan yang bisa membahayakan sang janin. Namun, berbagai pantangan untuk ibu hamil, tak juga mengharuskan mereka untuk berhenti beraktivitas.

Menyetir, merupakan salah satu kegiataan yang marak dilakukan oleh para ibu hamil, terutama ketika usia kandungan masih dini. Sebenarnya, bolehkah ibu hamil menyetir?

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Canadian Medical Association Journal mengatakan bahwa tidak aman jika wanita hamil menyetir.

Para peneliti mempelajari lebih dari 500.000 ibu hamil di Ontario, Kanada, dan mereka menemukan, sebanyak 42 persen wanita hamil mengalami kecelakaan lalu lintas yang serius.

"Kelelahan, mual-mual, gangguan seperti ini semua terkadang menjadi pemicu kesalahan yang menyetir," kata ketua peneliti Donald Redelmeier, seorang profesor kedokteran di University of Toronto dan staf dokter di Sunnybrook Health Sciences Centre.

Oleh karena itu, Redelmeier tidak menyarankan ibu hamil mengemudikan kendaraan.

Mereka mengingatkan para ibu hamil yang tetap masih ingin menyetir untuk selalu berhati-hati, waspada dengan kondisi tubuh, dan menaati peraturan berlalu-lintas.

Dalam studi ini ditemukan bahwa risiko kecelakaan pada wanita hamil yang mengemudi paling banyak terjadi saat usia kandungan mencapai trisemester kedua. Kondisi tubuh ibu hamil, pada tahap tersebut biasanya mengalami mual, kelelahan karena kurang tidur, dan dalam fase yang tidak nyaman dalam masa kehamilannya.

Ori Nevo, seorang dokter kandungan di Sunnybrook Health Sciences Centre di Toronto, mengatakan, merekomendasikan ibu hamil menahan diri untuk mengemudi.

"Beberapa pasien mengatakan bahwa jika mereka duduk untuk jangka waktu yang panjang, akan merasa mual atau pusing. Jadi, disarankan untuk tidak mengemudi," kata Nevo.

Peneliti menganjurkan bahwa lebih baik suami mengantarkan istri yang tengah hamil ke tempat tujuan, atau bisa juga menyewa jasa supir.  

Sebab, stres akibat jalanan macet dan terlalu lama duduk, bisa meningkatkan kadar stres ibu yang tengah hamil.  

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com