KOMPAS.com – Lebih kurang selama tiga dekade, Aida Abu Sitta, mengoleksi busana dari kamp pengungsi di Palestina dan merancang ulang dengan sentuhan kontemporer serta elemen tradisional.
Salah satu model yang memeragakan koleksi Aida mengatakan bahwa tujuan dari peragaan busana ini adalah untuk mempertahankan warisan wastra Palestina yang ingin dihancurkan oleh Israel.
Aida mengatakan bahwa seluruh busananya direpresentasikan sebagai identitas para wanita yang mengenakannya.
Sejauh ini, permintaan busana karya Aida terus meningkat untuk wanita muda dan lanjut usia.
Aida baru saja sukses menggelar perhelatan busana di Hotel Roots di Kota Gaza beberapa waktu lalu.
Seperti dikutip Cover Magazine, Aida menjelaskan bahwa warna hitam dan biru merupakan warna utama dalam seluruh koleksinya.
Gaun warna merah dirancang untuk pengantin wanita. Sementara itu, gaun warna biru untuk wanita yang berduka di pemakaman.
Namun, Aida menegaskan bahwa pada dasarnya semua koleksinya bisa dikenakan oleh seluruh wanita pecinta mode.
Selain menggelar pameran koleksi terbaru, Aida juga menggalang dana dari para tamu undangan untuk disumbangkan untuk yayasan kanker.
Pergelaran busana ini mendapatkan kritik dari sejumlah kelompok ekstrem karena adanya banyak wanita yang tidak menutup rambut saat melenggang di atas pentas peraga.
Namun, acara ini berhasil menarik perhatian publik terhadap warisan budaya Palestina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.