Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/10/2013, 12:10 WIB

KOMPAS.com - Pada dasarnya, apapun alasannya tentu sah-sah saja bila orangtua mengikutkan anaknya les/kursus membaca, baik secara privat maupun kelompok. Namun sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

  • Pilihlah kursus yang menyediakan program sesuai dengan karakteristik belajar anak sehingga anak dapat lebih cepat dalam mengembangkan keterampilan membacanya.
  • Cara penyampaian materinya disesuaikan dengan dunia anak, yaitu dunia bermain. Materi yang disampaikan dalam bentuk permainan akan lebih mudah dipahami anak dibandingkan dengan cara menyampaikan dalam bentuk satu arah.
  • Perhatikan lokasi tempat kursus. Bila memungkinkan, pilihlah yang lokasinya dekat dengan tempat tinggal. Lokasi yang jauh membuat anak menjadi lebih lelah di perjalanan sehingga dapat memengaruhi konsenterasinya saat belajar.
  • Pilihlah waktu kursus yang tepat, yaitu saat anak sudah beristirahat. Misal, sore hari setelah tidur siang. Ketika anak sudah beristirahat, fisiknya menjadi lebih segar dan fit sehingga lebih siap untuk belajar.
  • Perihal lamanya waktu kursus, cukup 30 menit saja atau paling lama 1 jam karena rentang konsenterasi anak usia prasekolah masih belum terlalu lama. Ketika rentang waktunya dibuat panjang atau lama, bisa jadi anak akan bosan dan malah membuat kegaduhan di kelas karena ingin bermasin bersama teman-temannya.
  • Untuk frekuensi kursus, cukup seminggu sekali atau maksimal 2 kali seminggu. Dengan tidak selalu sering kursus, anak masih mendapat kesempatan untuk bermain di sore hari dengan lingkungan sekitarnya.
  • Bila jarak tempat kursus anak terlalu jauh dari rumah, pertimbangkan untuk memanggil guru ke rumah atau private. Namun, meski di rumah, hendaknya pengajar tetap menerapkan aturan kedisiplinan.
  • Bila memilih kursus privat, pilih guru yang memahami pendidikan anak dan aneka metode belajar membaca, sehingga dapat menganalisis karakteristik anak serta menentukan metode belajar yang tepat sesuai dengan karakterisitik anak. 
Sumber : Tabloid Nakita/Intisari-Online
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com