Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/02/2014, 17:26 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis

Sumber NAKITA

KOMPAS.com - Orangtua hendaknya jangan terlalu khawatir ketika menghadapi si prasekolah yang kerap saling meledek. Pasalnya, anak tak bertujuan memojokkan temannya karena ia belum menyadari perbuatannya itu dapat menyakiti hati temannya.

Menurut Indri Savitri, Psi., dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPT UI), memang, orangtua wajib intervensi, tapi tidak dengan cara melarang secara keras. Tujuan intervensi, tak lain agar perilaku tersebut tidak menjadi pola dan anak mengetahui, perilakunya itu tidak baik serta dapat menyakitkan hati temannya. Selanjutnya, diharapkan perilaku itu tidak berlanjut dan berlangsung hingga dewasa,

Jadi, bagaimana sebaiknya sikap orangtua?

  • Jangan langsung menegur si kecil di hadapan teman-temannya. Tunggu sampai orangtua memiliki kesempatan berdua dengan anak, barulah sampaikan kepadanya bahwa perbuatannya itu tidak baik dan bisa menyakiti hati anak yang diledek. Minta anak untuk tidak mengulanginya lagi.
  • Ajak anak berandai-andai. Jika ia diledek temannya, sama seperti ledekan yang dilontarkan kepada temannya tadi, bagaimanakah perasaannya? Tegaskan bahwa itu akan menyakitkan. Dengan mengajak anak berandai-andai diharapkan dapat menumbuhkan empatinya, sehingga ia tidak akan mengulangi lagi perbuatan itu.
  • Cari tahu adakah faktor peniruan. Bila ada, berikan pengertian kepada orang-orang di lingkungan terdekatnya bahwa meledek adalah perbuatan yang dapat menyakiti korban. Minta mereka mengubah perilaku tersebut. Begitu pun bila orangtua yang menjadi sumber peniruan anak, harus berani dan mau berubah. Hendaknya aturan ini dapat dilaksanakan dengan konsisten oleh orang-orang yang berada di lingkungan terdekat anak, sehingga anak tidak mendapatkan lagi celah yang bisa ditiru.
  • Meledek terkadang mengundang tawa, namun tidak sedikit pula yang menimbulkan kemarahan dan sakit hati. Kalau meledek dapat mengundang tawa, pastinya kata-kata yang dilontarkan itu lucu. Namun, bukan berarti meledek dapat mengembangkan selera humor anak. Tak ada kaitan antara kebiasaan meledek  dengan selera humor anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com