Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/09/2013, 11:40 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

KOMPAS.com - Cinta memang bisa membuat Anda melakukan apapun bersama pasangan hidup, termasuk berbisnis. Sayangnya, cinta dan uang adalah "musuh bebuyutan" satu sama lain. Cinta bisa putus dan pernikahan bisa berantakan karena masalah uang.

Ada beberapa contoh nyata pasangan suami-istri yang akhirnya bercerai karena punya masalah dengan keuangan di bisnis yang dikelolanya bersama. Antara lain Amancio Ortega dan Rosalia Mera yang bersama-sama membangun Zara namun akhirnya bercerai, Tory Burch dan Chris Burch yang meluncurkan label fashion Tory Burch dan berakhir dengan perebutan saham dan tuntutan hukum antara keduanya.

Lisa Brateman, pakar hubungan di New York mengungkapkan bahwa situasi ini kerap terjadi pada pengusaha sukses."Pasangan yang merangkap jadi partner kerja biasanya sulit memisahkan hubungan keluarga dan pekerjaan. Perempuan cenderung tunduk pada suami, termasuk dalam urusan bisnis. Di sini, orang yang paling dominan (suami) biasanya akan mengambil alih.Padahal keduanya punya hak yang sama," ungkap Lisa.

Dalam dekade terakhir ini, Brateman mengungkapkan bahwa ia melihat adanya peningkatan kasus perceraian di antara pasangan yang bekerjasama. Meski demikian, ini bukan berarti membangun bisnis bersama pasangan pasti akan berujung pada perceraian. Nah, agar hubungan bisnis pasangan dan hubungan keluarga berjalan sama baiknya, Brateman memiliki beberapa aturan kunci bagi para pasangan.

1. Jujur dengan diri sendiri
Sebelum mempertimbangkan untuk memulai bisnis dengan pasangan, ada baiknya menentukan apa yang Anda butuhkan dari seorang mitra bisnis.Tanyakan pada diri sendiri, jika Anda tidak menikah dengannya,apakah Anda juga akan memilih dia sebagai mitra bisnis?

"Jika mereka menjawab dengan jujur, maka sebagian besar klien saya menjawab bahwa mereka tidak mau berbisnis dengan pasangannya," katanya.

2. Tetapkan aturan dari awal
Keseimbangan kekuasaan adalah aspek yang paling penting dimiliki dari sebuah hubungan pribadi dan bisnis yang sukses. Jadi, sebelum memulai bisnis, pastikan Anda membahas dan mengatur semua aturan tentang kepemilikan, pengambilan keputusan, dan juga tanggung jawab individu.

3. Pisahkan cinta dan bisnis
Sekalipun si dia adalah partner bisnis sekaligus pasangan Anda, namun jangan biarkan cinta memengaruhi cara berpikir Anda tentang bisnis.  "Jika orang sedang jatuh cinta, mereka berpikir segala sesuatunya itu benar, walaupun sebenarnya salah. Penting bagi Anda untuk bisa berpikir jernih tentang peranan mitra bisnis di setiap keputusan bisnis Anda," jelasnya.

Ini mungkin cukup sulit untuk dilakukan, namun Brateman menyarankan untuk tidak mengaburkan antara rumah dan kantor. Bekerja dengan pasangan Anda bisa jadi lereng licin. Ketika Anda menghabiskan waktu bersama-sama, bisa jadi percakapan bisnis akan dibincangkan di meja makan.

Usahakan agar masalah di kantor tidak dibawa-bawa ke rumah. "Pasti tak mau kan punya perasaan kalau Anda tidur dengan akuntan Anda?" imbuhnya.

5. Komunikasi terbuka
Brateman mengungkapkan bahwa kebanyakan orang tidak mau membicarakan hal-hal yang tidak menyenangkan. "Pasangan yang menikah sekaligus berbisnis seharusnya memiliki hubungan yang lebih kuat dibandingkan pasangan menikah lainnya. Pasangan bisnis dan menikah ini seharusnya memiliki resolusi konflik yang lebih baik," jelasnya.

Agar memiliki hubungan bisnis yang kuat dan hubungan pribadi yang baik, Anda dan pasangan harus saling berkomunikasi secara jujur dan terbuka, termasuk membicarakan hal-hal pasangan yang tak menyenangkan.

6. Tahu nilai diri Anda
Last but no least, seorang perempuan harus bisa menghargai dirinya sendiri. Perempuan sering melihat diri sendiri sebagai orang yang membantu, tapi ada saatnya perempuan harus berhenti ada di kursi belakang. "Ketika Anda memiliki kemampuan lebih dalam bisnis, ini tandanya Anda harus mulai ambil kendali dan pindah ke kursi pengemudi. Ada kalanya, Anda harus berani menantang diri sendiri agar bisa lebih maju," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com