Tampil Seksi dengan "Stocking"

Namun seiring perkembangan zaman, stocking kini berubah menjadi bagian dari fashion, digunakan untuk menyempurnakan tampilan kaki serta memberi kesan sopan. Bahannya pun tak lagi wol tebal, tetapi makin tipis dan melekat di kaki, seperti lycra, nylon, polyamide, bahkan sutra.

Secara umum ada tiga model stocking, yakni:

Thigh high
Stocking model ini paling mudah dijumpai. Panjangnya sebatas paha, tetapi ada juga yang menyatu dengan celana atau yang diistilahkan pantyhose. Stocking model ini, bila terlalu sering dipakai, kemungkinan akan membuat karet pengikatnya makin longgar sehingga rawan melorot. Untuk menyiasatinya, gunakan garter belt (tali pengikat stocking).

Knee high
Stocking ini panjangnya sampai di bawah lutut. Pemakaiannya paling sesuai jika dipadankan dengan rok panjang. Ada juga yang disebut ankle high, yakni stocking yang panjangnya hanya semata kaki, biasa digunakan untuk melapisi kaki sebelum memakai sepatu.

Body stocking
Sesuai namanya, stocking model ini menutup kaki hingga badan. Kegunaannya biasanya untuk melapisi pakaian yang sangat tipis/tembus pandang. Standar ketebalan stocking 15-20 den (den adalah ukuran ketebalan benang). Untuk mudahnya, lihat di kemasan karena ukuran ini umumnya dicantumkan. Bila mengenakan sepatu yang ujungnya terbuka, pilih stocking yang tidak ada penebalan benang di bagian ujungnya.

Ciri-ciri stocking berkualitas antara lain tidak mudah sobek, meski tipis tetapi kuat, tidak mudah berubah bentuk, dan ketat membalut kaki. Meski tidak ada jaminan bahwa stocking yang mahal pasti berkualitas, umumnya harga stocking berkualitas tidaklah murah.

Saat ini di pasaran banyak ditawarkan berbagai pilihan warna stocking. Bagaimana memilih yang paling sesuai? Idealnya, pilih stocking yang gelap karena warna muda dan terang justru akan menonjolkan kekurangan, misalnya jika ada noda di kaki. Mengenakan stocking warna senada dengan busana akan membuat Anda tampak lebih ramping dan tinggi.