Prada Dituntut Wanita Ini

KOMPAS.com – Mencengangkan! Seorang konsumen telah menuntut Prada, rumah mode ternama dunia. Wanita bernama Catherine Whitty ini, akhirnya berhasil memenangkan tuntutan tersebut!

Catherine Whitty terkejut sekali, saat mengetahui bahwa noda champagne yang tertumpah pada rok Pradanya tidak dapat dihilangkan. Padahal, ia telah membayar kurang lebih Rp. 17 juta untuk sehelai rok sutra berpotongan timeless tersebut.

Selain itu, Catherine yang berprofesi sebagai seorang fisioterapis ini, menemukan fakta lain bahwa bukan cuma champagne, banyak noda lainnya yang juga tidak bisa hilang dari rok sutra Prada, yakni noda liquid, air hujan dan bahkan percikan air yang terciprat saat mencuci tangan. Noda-noda tersebut secara permanen tertempel pada rok yang ia beli dengan harga fantastis tersebut.  

Whitty pun naik pitam, dan mengambil jalan hukum untuk menuntut Prada. Apa pasal? Sebelum membelinya, ia telah mengatakan pada sang pramuniaga, bahwa ia akan mengenakan rok tersebut ke sebuah champagne celebration. Menurutnya,  pramuniaga Prada seharusnya memperingatkan dirinya bahwa noda champagne tidak bisa hilang pada  material rok sutra yang ia pilih.

Pihak Prada, yang diwakili oleh Albin Cheng, Retail Operations Manager yang menjelaskan kepada Pengadilan Sipil dan Administratif, bahwa staffnya dilatih untuk memberikan rekomendasi produk berdasarkan trend, bukan pada apa yang akan disajikan saat perayaan yang akan dikunjungi pembeli.

Masih menurut Cheng, seharusnya  Whitty segera membawa rok tersebut ke dryclean, tapi ia malah membiarkan noda mengendap terlalu lama, sehingga kerusakan menjadi lebih parah.

Meskipun begitu, Peter Moloney, anggota pengadilan mendukung tuntutan Whitty, dan memerintahkan Prada untuk mengembalikan total jumlah yang dibayarkan Whitty untuk rok tragis tersebut.

“Daripada menuliskan peringatan bahwa jenis busana tidak boleh terkena beberapa jenis noda. Seharusnya, produk mahal itu anti noda, bahkan noda cipratan champagne sekalipun” jelas Moloney.