Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/12/2013, 18:32 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

Sumber Baby Zone
KOMPAS.com - Bahagianya melihat si kecil mulai tumbuh besar, namun seiring dengan itu, ternyata ada sifat-sifat sang buah hati yang mulai membuat Anda sedikit pusing dan kerap jengkel dibuatnya. Salah satunya adalah cepat ngambek, bahkan sampai mengamuk.

Kebiasaan mengamuknya ini semakin menjadi apabila ada keinginannya tidak dituruti, yang paling merepotkan saat terjadi di ruang publik. Duh, kalau bisa Anda tentu ingin menutupi wajah akibat malu, karena tabiat si kecil menarik perhatian banyak orang. Jika begini, bagaimana sih cara mengatasi kebiasaan buruknya ini ya?

1. Jangan biarkan anak melihat sinyal ketakutan Anda
Kalau sudah merasa emosi karena si kecil ngambek, sebaiknya Anda bersikap tenang. Sekalipun tak tega melihat air matanya, jangan biarkan si kecil 'mencium' ketakutan Anda. Misalnya, wajah yang mengencang, tangan berkeringat, dan lainnya. Tenangkan diri, tarik nafas, dan jangan bereaksi berlebihan saat ia berulah.

2. Jangan melihat matanya
Dengan kata lain, jangan perhatikan amukannya. Pura-pura saja tidak memerhatikannya, terutama di bagian mata. Saat memandang matanya yang menghiba dan penuh air mata, Anda pasti akan segera luluh dan membuat Anda menuruti keinginannya.

3. Tenangkan
Pasti memalukan ketika Anda dan keluarga sedang makan bersama di restoran, dan si kecil terus menangis. Kalau sudah begini, ajak si kecil keluar dan tenangkan dia.

4. Kendalikan buah hati Anda
Mengendalikan anak kecil yang sedang mengamuk memang menjadi tantangan yang besar. Bayi yang mengamuk biasanya akan melemparkan barang-barang ke seluruh ruangan. Kendalikan dan pegang dia erat-erat dan bersiaplah untuk sedikit "akrobatik" dan mengikuti gerakannya.

5. Pastikan ia cukup tidur
Balita yang kurang tidur biasanya lebih sering ngambek dibandingkan yang cukup tidur. Pastikan si kecil cukup tidur agar tak mudah ngambek.

6. Tak masalah kalau memberinya hukuman
Jangan merasa menjadi orangtua yang buruk karena tak menuruti keinginan si kecil sampai akhirnya ia ngambek. Ingatlah, bahwa hal ini adalah bagian normal dari perkembangannya. Biarkan pasangan Anda yang mengambil alih sementara atau memberinya hukuman di kamar.

7. Cari tahu pencegahannya
Ketahuilah apa yang memicu kemarahannya, dan cegahlah hal ini terjadi. Perhatikan apakah hal ini selalu terjadi dalam sehari, dan selalu terjadi saat ia lapar atau bosan? kalau sudah tahu penyebabnya, Anda bisa mencegahnya.

8. Beri tahu mereka bahwa Anda mencintainya
Ketika anak telah kembali tenang, peluk dan cium mereka. Biarkan mereka tahu bahwa Anda mencintai mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com