Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laki-laki Ini Bukan Waria, tetapi Gemar Jadi Perempuan

Kompas.com - 08/01/2014, 16:13 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

Sumber Daily Mail

KOMPAS.com — Rambut panjangnya berwarna pirang, tubuh bahenol dibalut dengan rok mini, semua orang dibuat menoleh ke arahnya. Perkenalkan, namanya Sherry, warga negara Amerika Serikat dan bermukim di California. Mari simak petualangannya menjadi seorang perempuan pada malam hari, tetapi mengaku bukan waria!

Sherry merupakan alter ego dari seorang laki-laki bernama Robert. Uniknya, laki-laki yang telah pensiun ini bukanlah seorang waria atau transjender. Sebab, seorang transjender umumnya berperilaku layaknya perempuan tulen, berusaha keras untuk memermak tubuh agar persis perempuan lengkap dengan vagina dan payudara, serta memiliki jiwa perempuan yang kompleks.

Robert hanya “menyamar” menjadi seorang perempuan yang mengenakan busana perempuan, rambut palsu, dan topeng karet yang dibuat menyerupai perempuan. Di Amerika, terdapat komunitas laki-laki dengan gaya hidup demikian yang disebut dengan istilah maskers atau rubber dollers. Bedanya dengan kaum transjender, para maskers tidak merasa memiliki jiwa perempuan yang “terperangkap” di tubuh laki-laki, mereka hanya berbusana seperti perempuan dan melakukannya sekadar untuk bersenang-senang.  

"Mereka bukan orang aneh, mereka hanya orang biasa seperti saya dan Anda. Hanya saja, pada malam hari atau saat acara khusus, mereka hanya ingin memakai masker perempuan," papar Ramos Barbie, pemilik Femskin, sebuah perusahaan yang membuat baju karet silikon yang dipakai maskers. 

Adam, putra dari Ramos, mengungkapkan bahwa para maskers ini bukanlah penyuka sesama jenis karena mereka tetap tertarik atau bahkan memiliki pasangan seorang perempuan, serta punya kehidupan normal.

"Ini hanyalah sekadarkegiatan yang mereka anggap menyenangkan. Menurut mereka, denganberpura-pura menjadi perempuan lengkap dengan segala atributnya itu menyenangkan," tambahnya.

Seperti yang diungkapkan oleh Joel, salah satu maskers yang mengatakan bahwa ia memiliki seorang kekasih bernama Mel, yang sudah bisa menerima alter ego perempuan Joel bernama Jessie. Bagi Joel, berdandan sebagai Jessie merupakan sebuah pelarian yang menyenangkan. Selain itu, Jon, maskers lainnya yang bekerja sebagai sopir forklift di Minneapolis, mengungkapkan bahwa menjadi maskers adalah upayanya untuk bisa menyesuaikan diri dan bergaul dengan anak-anak perempuan.

Berbeda dari maskers lainnya, Robert memiliki alasan yang cukup menyedihkan ketika memutuskan untuk menjadi maskers. "Saya menjadi maskers karena saya pikir saya terlihat menakjubkan. Saya tidak lagi tampak seperti seorang laki-laki berusia 70 tahun. Bagi saya, menjadi Sherry itu seperti pelarian akan kehidupan percintaanku yang mengecewakan," jelas Robert, yang memiliki identitas alter ego bernama Sherry selama 12 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com